REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- oleh: Heri Irwan, pelajar Indonesia di Osaka
OSAKA -- Tanpa menu Lebaran yang satu ini serasa tidak lengkap jika opor ayam belum hinggap di leher. Mungkin begitulah perumpamaan opor ayam yang harus ada di setiap hari Lebaran.Tak terkecuali bagi warga Indonesia yang tinggal di Osaka, Jepang.
Bagaimana tidak, setelah pelaksanaan salat ied dan bersilaturrahmi bersama Muslim Indonesia lainnya selesai, pihak KJRI Osaka menyediakan makanan khas Lebaran yaitu opor ayam kepada seluruh jamaah yang ada. Tidak tanggung-tangung meskipun harus mengantre hingga satu jam lebih -- mengingat jumlah jamaah yang begitu banyak -- tidak menyurutkan keinginan jamaah untuk bisa mendapatkan makanan khas Lebaran yang satu ini.
Menurut salah seorang jamaah tidak masalah meskipun harus mengantre hingga satu jam. "Karena bagi saya seperti ada yang kurang jika tidak dapat menyantap opor ayam di hari Lebaran," ungkapnya, dari pada harus pulang ke Tanah Air dan butuh waktu berjam-jam tambahnya seraya tertawa, Ahad (28/07) lalu.
Namun di sela antre menikmati hidangan opor ayam, banyak warga Muslim Indonesia lainnya yang membawa kue Lebaran dan membagikan kepada yang lainnya. Kehangatan kekeluargaan semakin terlihat saat diakhiri dengan acara makan opor ayam bersama seperti ini. Ada sesuatu rasa yang berbeda jika opor ayam hadir di hari Lebaran berikut padanan setianya yakni lontong atau ketupat.
Suasana suka cita dan penuh kekeluargaan di hari kemenangan memang sangat terasa. Apakagi kehadiran warga Muslim Indonesia yang sangat banyak.