Advertisement

Enjoy Indonesia in Koichi, Japan

Senin 21 May 2012 12:20 WIB

Red: Miftahul Falah

Masyarakat di bagian Jepang Barat, khususnya pulau Shikoku, hanya mengenal Bali sebagai tempat terindah dan tujuan wisata utama di Indonesia. Padahal tanah air kita ini memiliki ratusan ribu pulau, di mana masing-masing memiliki keunikan tersendiri, baik budaya, kuliner, pakaian adat, maupun orangnya.

Enjoy Indonesia (EI) adalah event budaya yang bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan bersama antara PPI komisariat Kochi dan masyarakat Indonesia di Kochi. Panitianya sendiri diketuai oleh Sdri. Febriza Dwiranti, dosen Universitas Negeri Papua, Manokwari, Papua Barat, yang sedang mengambil pogram Doktor di Kochi University. 

EI dirancang dengan mengkombinasikan antara pertunjukan budaya dengan musik. Selain menampilkan tari-tarian daerah dan peragaan busana daerah, di EI pun turut diadakan pameran benda seni, pertunjukan musik angklung oleh anak-anak SD Jepang dan menyanyikan lagu "Tanah Airku" serta "Laksamana Raja di Laut".

Event ini bertempat di gedung Kabuki (Bentenza), gedung pertunjukan seni tradisional Jepang, di kota Konan, provinsi Kochi. Antusiasme warga terlihat dari 200 buah tiket seharga 900 yen yang sudah terjual habis sebelum hari pertunjukan.

Sebanyak 10 tarian dipentaskan oleh masyarakat Indonesia. Tari-tarian yang dipentaskan yaitu Tari Persembahan dan Piring dari Sumatera Barat, Inkling Jangget dan Soyong dari Jawa Timur, Tari Merak dari Jawa Barat, Tari Enggang dari Kalimantan Timur, Tari Pendet dari Bali, dan Ngarojeng dari Betawi. Khusus untuk Tari Sayang-sayange dari Maluku, dibawakan oleh anak-anak Jepang keturunan Indonesia, yang masih duduk di sekolah dasar.

Pentas angklung dibawakan oleh murid SD Oko, ditemani oleh 7 orang gurunya. Para guru bertugas sebagai konduktor, pemetik gitar, keyboard, dan sebagai pemain angklung juga. Mereka membawakan lagu "Nona Manis" versi Indonesia dan Jepang, serta "Anak Kambing Saya". Sementara, lagu "Indonesia Raya" dan video prolog tentang Indonesia disajikan pada awal pembukaan acara.

Sambutan diberikan oleh Bapak Ibnu Hadi, KJRI Osaka. Karena berhalangan hadir, sambutan dari Gubernur Kochi, dibacakan oleh pembawa acara.

Di samping melibatkan  murid-murid SD dari Jepang, event ini juga melibatkan mahasiswa asing di Kochi University, seperti dari China, Thailand, Laos, Srilangka, dan Samoa untuk peragaan busana daerah. Sedangkan, untuk tarian pergaulan anak muda yaitu Sajojo dari Papua, melibatkan mahasiswa asing dari Samoa, China, Kenya dan Republik Demokratik Congo. 

Berkat bantuan dan kerjasama dari Bapak Nishiyama, Ketua Dewan Persahabatan Kochi-Surabaya (sister city Kochi-Surabaya), sebanyak 16 perusahaan Jepang bersedia menjadi sponsor dari acara ini. Sedangkan dari pihak Indonesia terdapat sebanyak 4 sponsor. Pihak Nankoku International Association (NIA) bertindak sebagai pemberi kerjasama, juga turut membantu kesuksesan acara budaya ini. 

Acara EI ini tergolong sangat sukses, yang dapat dinilai dari antusiasme penonton dengan menonton pertunjukan sampai selesai. Selain itu, juga terlihat dari hasil pengembalian angket, yang menginginkan supaya event ini menjadi program tahunan Indonesia di Kochi.

Masyarakat Indonesia di Kochi memiliki kemampuan dan potensi di bidang seni tersebut. Oleh karenanya, Bapak KJRI mengatakan bahwa untuk ke depannya, mungkin tidak perlu mendatangkan tim penari dari Indonesia untuk promosi budaya di Jepang Barat. 

Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Indonesia, khususnya departemen pariwisata dan ekonomi kreatif, kiranya dapat bekerja sama dengan PPI dan masyarakat Indonesia di Jepang Barat, atau negara lainnya. Sehingga, potensi pariwisata Indonesia dapat terpromosikan ke manca negara.

Pendekatan tersebut kiranya lebih murah dan efektif, dibandingkan dengan mengirimkan kontingen seni dalam jumlah banyak dengan biaya yang tidak sedikit. Khusus untuk anggota DPR RI, diberitahukan dengan hormat, bahwa event ini tidak memerlukan biaya yang nilainya milyaran, seperti biaya untuk studi banding anggota dewan selama ini. Event ini jelas merupakan jerih payah dari para mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Kochi. Panitia juga menerima beberapa sumbagan barang pameran dari beberapa kontributor di tanar air.  

Bagi KJRI, penyelenggaraan event seperti ini, dapat dimanfaatkan untuk tetap menjaga dan menjalin kontak silaturrahim. Tentunya silaturrahim dapat terjaga baik antara sesama WNI maupun WNI dengan KJRI sebagai perwakilan negara di luar negeri. Sekaligus, menyosialisasikan  program-program pemerintah ke warganya. 

Dari event ini kami belajar, dengan usaha keras dan rasa kebersamaan, kami sebagai anak bangsa dapat menunjukkan bahwa biarpun hidup di negeri orang, kami masih sebagai bangsa Indonesia. Seperti tersirat dalam syair "Tanah Airku",  "..Tetapi kampung dan rumahku, di sanalah, aku rasa senang.." Semoga. 

Wahyudi S. Pono 

International Residece Hall B 301

210-1 Kohasu, Oko, Nankoku,Kochi 783-0043

Japan

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA