Ahad 29 Apr 2012 05:53 WIB

Pererat Persaudaraan, PPI London Gelar Indonesian Acoustic Night 2012

erhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London menggelar acara Indonesian Acoustic Night 2012
Foto: Rosyid Hakiim
erhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London menggelar acara Indonesian Acoustic Night 2012

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Rosyid Nurul Hakiim*

LONDON -- Guna mempererat rasa kekeluargaan di antara mahasiswa Indonesia di London, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London menggelar acara Indonesian Acoustic Night 2012 pada Sabtu (28/04). Acara ini juga diadakan untuk menggali bakat-bakat seni yang dimiliki para pelajar.

"Seperti yang kita tahu, para pelajar Indonesia disini (London) jauh dari keluarga. Oleh karena itu acara ini diadakan untuk bisa mempererat rasa kekeluargaan diantara sesama mahasiswa dari Indonesia," ujar Ketua Panitia Indonesian Acoustic Night 2012, Ray Zulham, saat ditemui seusai acara. London dikenal sebagai kota yang memiliki banyak sekali universitas sehingga pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di kota metropolis tersebut cenderung tersebar ke berbagai penjuru London.

"Acara-acara seperti ini diharapkan mampu membuka jaringan pertemanan dan persahabatan diantara mahasiswa Indonesia di London yang berbeda universitas," kata Ray. Melalui acara ini dia berharap pertemanan yang terjalin diantara para pelajar dapat berbuah positif di kemudian hari.

Acara Indonesian Acoustic Night 2012 sendiri merupakan pentas seni sederhana yang menampilkan kemampuan tari suara dari para mahasiswa Indonesia. Sebanyak lima pengisi acara, masing-masing mampu mencuri perhatian para penonton dengan suara indah mereka. Tidak jarang tepukan apresiasi dari penonton membahana disela-sela penampilan para pengisi acara.

Salah satu pengisi acara, Muhammad Fachry mengungkapkan bahwa tujuan acara yang ingin mempererat pertemanan diantara pelajar Indonesia di London bisa dikatakan tercapai. "Terbukti saya bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama," katanya. Melalui acara yang digelar di Ruang Crutacala Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia Utara itu, dia juga mendapatkan kesempatan berkenalan dengan teman-teman baru.

Namun, Fachry menyarankan kepada panitia penyelenggara di tahun-tahun mendatang untuk lebih menambah pengisi acara. Agar bakat-bakat yang sebenarnya ada di antara para pelajar bisa lebih tergali lagi.

Sementara itu, saat membuka acara, Deputy Chief of Mission (DCM), Harry Kandou, berpesan bahwa selain mengekspresikan seni yang cenderung populer, pelajar Indonesia di luar negeri harus juga mau untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat luas. "Boleh saja kita mengapresiasi musik barat tapi jangan lupa kita mengenal dan memahami musik dan budaya nasional kita," ujarnya.

Menurutnya, potensi budaya Indonesia sangat besar di luar negeri. Karena setiap acara yang mengangkat seni dan budaya Indonesia, selalu dibanjiri penonton. Bahkan pada beberapa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas di Inggris, gamelan menjadi salah satu pelajaran pilihan. Hal ini membuktikan bahwa kesenian dan kebudayaan Indonesia sebenarnya memiliki tempat di masyarakat Internasional.

"Oleh karena itu saya imbau kepada generasi muda, di masa mendatang untuk bisa mempromosikan budaya Indonesia. KBRI akan mendukung setiap usaha atau kegiatan promosi budaya tersebut," katanya.

* Penulis: Mahasiswa Indonesia yang studi di London

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement