Ahad 04 Oct 2020 05:51 WIB

Betapa Mungil dan Sederhananya Rumah Rasulullah SAW

Sederhananya Kamar Nabi Muhammad SAW

replika rumah nabi di museum masjid nabawi. Rumah nabi hanya terbuat dari bat yang diletakan dengan lumpur dan beratap daun kurma. Luasnya hanya 3X4 meter.
Foto: wikipedia.com
replika rumah nabi di museum masjid nabawi. Rumah nabi hanya terbuat dari bat yang diletakan dengan lumpur dan beratap daun kurma. Luasnya hanya 3X4 meter.

REPUBLIKA.CO.ID,  Rumah Rasulullah adalah tempat yang dihuni Nabi Muhammad bersama Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq. Sebenarnya tak bisa disebut rumah, setidaknya hanya sebuah kamar atau sebuah rumah yang sangat mungil.

Jadi bila ada yang mengesankan atau berpikir bila rasullah hidup bak raja-raja Romawi dan Persia ini adalah salah besar. Tak ada kemewahan di sana. Tak ada perabotan bersepuh emas dan perak atau pilar yang tinggi menjulang.

Lalu seperti apa contoh rumah Rasullah yang pada masa kini replikanya adanya di museum Masjid Nabawi itu.

Museum ini berada di sebelah kanan masjid tersebut. Kalau hari biasa, lazimnya museum ini dibuka pada pagi hari, sekitar pukul 08.00 pagi sampai petang dengan dijeda setiap kali tiba waktu shalat.

Replika rumah nabi di museum masjid Nabwi Madinah.

Kamar atau bilik nabi itu, posisinya berada di tenggara Masjid Nabawi. Letaknya adalah di makam Rasullah yang setiap waktu ramai dikunjungi jamaah. Kamar ini dibangun bersamaan dengan pembangunan Masjid Nabawi. Bahan bakunya terdiri dari tanah liat, batu bata, dan pelepah kurma, lalu ditutup dengan kain bulu hewan. 

Luasnya tidak lebih dari 3,5 meter x 5 meter. Pintunya terbuat dari kayu jinten saru (Juniperus Communis) atau jati yang menjadi jalan menuju Raudhah di dalam masjid. Rasulullah wafat dan dimakamkan di arah kiblat kamar ini. Setelah itu, bagian utara kamar ini menjadi tempat tinggal Aisyah. 

Saking mungilnya, karena dalam sebuah riwayat, kaki Rasullah sering terjulur ke luar dari dalam kamar itu. Dan kadang pula nabi Muhammad sering tidur di depan pintunya. Mengapa? Ini karena ketika pulang di malam hari Rasullah sering mendapat Aisyah yang sudah tidur. Maka, nabi tak mau membangunkannya dan memilih tidur di depan pintu.

Ketika wafat, Abu Bakar dimakamkan di samping Rasulullah dengan jarak 1 hasta. Posisi kepalanya sejajar dengan pundak Rasulullah. Ketika Umar bin Khattab wafat, dia dimakamkan di dekat Abu Bakar dengan jarak 1 hasta. Posisi kepalanya sejajar dengan pundak Abu Bakar.

Saat itu, bagian utara masih terus menjadi tempat tinggal Aisyah hingga akhir hayatnya. Ketika Aisyah wafat, dia dimakamkan di Baqi'. Setelah itu, tak ada lagi yang menghuni kamar Rasulullah.

sumber : Atlas Haji dan Umrah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement