Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB

Ramadhan di Masjid Al-Aqsha

Red:

YERUSALEM — Bisa beribadah di Masjid Al-Aqsha, Yerusalem Timur, merupakan kebanggaan bagi Muslim. Apalagi, melakukannya pada Ramadhan.

Sepanjang Ramadhan, Masjid Al-Aqsha memiliki kegiatan yang diikuti para Muslim, termasuk umat Islam Palestina. Shalat berjamaah, berdoa, hingga pelajaran keagamaan disiapkan jamaah di masjid kiblat pertama Muslim itu. Meski demikian, penjagaan ketat dilakukan aparat Israel dengan melarang masuk siapa pun ke dalam kawasan jika mencurigakan. 

"Pelajaran fikih dan aktivitas agama harian rutin diberikan di Masjid Kubah Batu maupun di halaman Masjid Al-Aqsha," ujar Syeikh Azzam al-Khatib, direktur jenderal Organisasi Wakaf Muslim dan Urusan Al-Aqsha, seperti yang dikutip Anadolu Agency, Selasa (2/7).

Setiap hari selama Ramadhan, warga Palestina berkumpul di Masjid Al-Aqsha untuk berbuka puasa bersama, shalat Tarawih, dan iktikaf di dalam Masjid Al-Aqsha. Dia menambahkan, sekitar 350 tenda didirikan untuk shalat, bahkan disediakan air dan layanan medis bagi para jamaah.

"Masjid Al-Aqsha sepenuhnya siap menyambut Ramadhan," ujarnya.

Organisasi Wakaf Muslim yang berbasis di Yerusalem bekerja sama dengan beberapa lembaga lainnya mempersiapkan iftar (buka puasa) untuk para jamaah orang tak mampu di Yerusalem.

"Hari ini, kita menyiapkan 2.000 lebih makanan iftar untuk orang di dalam Masjid Al-Aqsha," ujarnya pada Selasa (6/7). 

Menu iftar dimasak para relawan setelah shalat Zhuhur. Kemudian, makanan tersebut dimasukkan ke dalam kantung dan dibagikan selama 20 menit sebelum meriam tanda berbuka ditembakkan.

Sementara, pada 10 hari terakhir Ramadhan, organisasi yang dinaungi al-Khatib dan lembaga lain membagikan 100 ribu lebih makanan iftar kepada warga Palestina. 

"Semua makanan itu dimasak langsung para relawan dan lembaga yang bekerja sama," ujarnya.

Sejak 2006, Israel memberlakukan pembatasan dan memblokade Palestina dari dunia luar. Israel dengan sewenang-wenang kerap mencegah warga Palestina untuk menikmati perayaan Ramadhan di kawasan Al-Aqsha.

"Saya selalu menunggu Ramadhan setiap tahunnya untuk dapat memasuki Yerusalem," ujar Abu Mahmud Tarifi, pria asal Kota Ramallah, Tepi Barat.

Ia berkata, tahun ini Israel tidak mengizinkannya beribadah di dalam Masjid Al-Aqsha. Para tentara zionis Israel menghalangi dan menjauhi umat Islam Palestina dari tempat suci umat Muslim itu. 

Apalagi, sejak tiga remaja Yahudi menghilang di sekitar Tepi Barat, pihak berwenang Israel memberlakukan peraturan terhadap warga Palestina. Kabar terakhir, tiga remaja tersebut ditemukan tak bernyawa.

Walaupun Israel memberlakukan peraturan tersebut, beberapa lembaga Muslim di Palestina, seperti Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Pelestarian, mempersiapkan bus untuk mengangkut jamaah ke Masjid Al-Aqsha sepanjang Ramadhan.

"Aku datang dari Umm al-Fahm (kota di Israel) beserta keluarga dan teman-teman saya untuk ke Masjid Al-Aqsha. Kami menghabiskan waktu dengan beribadah dan berdoa di dalam Masjid Al-Aqsha serta mengambil pelajaraan keagamaan," kata Ahmad al-Sa'ad.  rep:c64 ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement