Senin 19 May 2014 17:01 WIB

Mau Kaya? Berinvestasi Jawabannya (2-Habis)

Rep: Desy Susilawati, Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Inflasi yang tinggi membuat golongan muda dan produktif perlu memikirkan masa depannya sejak sekarang.
Foto: Prayogi/Republika
Inflasi yang tinggi membuat golongan muda dan produktif perlu memikirkan masa depannya sejak sekarang.

REPUBLIKA.CO.ID, Perencana keuangan Pandji Harsanto, CFP, menegaskan mengapa harus berinvestasi. Dengan meningkatnya kesejahteraan dan tingkat harapan hidup, makin banyak pula orang yang harus memikirkan masa depan saat nilai penghasilan umumnya mulai menurun, sedangkan kebutuhan terus meningkat. 

“Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan akan tempat tinggal, sarana transportasi, pendidikan, kesehatan, menikah, membina keluarga, sampai kebutuhan untuk rekreasi, bahkan untuk masa pensiun,” ujarnya memaparkan.

Oleh karenanya, perlulah menyisihkan sebagian pendapatan pada masa produktif dan menyimpannya untuk masa depan yang umumnya sudah tidak produktif. Dan, karena kebutuhan selalu meningkat maka mulai dirasakan perlunya penempatan dana yang umumnya disisihkan dari pendapatan tetap (gaji) yang diharapkan meningkat pada masa depan. 

“Kegiatan menempatkan uang (dana) pada instrumen keuangan yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa mendatang disebut kegiatan investasi,” katanya.

Sebelum melakukan investasi, sebaiknya kita harus sudah mempunyai keuangan yang sehat. Ciri-cirinya adalah memiliki dana darurat yang besarnya enam kali pengeluaran bulanan. Jika memiliki tagihan utang sebaiknya tidak lebih dari 30 persen penghasilan bulanan atau tahunan. 

Pembayaran premi asuransi jiwa, kesehatan, dan kerugian tidak melebihi dari 10 persen penghasilan bulanan atau tahunan. Selain itu, dapat menyisihkan minimal 10 persen dari penghasilan bulanan atau tahunan untuk menabung atau investasi. 

“Dengan begitu, investasi saham atau reksa dana yang membutuhkan komitmen jangka panjang dapat menghasilkan profit luar biasa,” ujar Pandji. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement