Jumat 04 Oct 2013 11:02 WIB

Kartu Kredit, Debit, atau Tunai, Mana Lebih Menguntungkan?

Kartu kredit versus uang tunai
Foto: guardian
Kartu kredit versus uang tunai

REPUBLIKA.CO.ID, Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, CFP, menjelaskan sebenarnya semua pembelanjaan sehari-hari kebutuhan rumah tangga bisa menggunakan uang tunai. Uang tunai digunakan jika pembelanjaan tidak sampai Rp 100 ribu. Seperti, membayar parkir atau belanja di tukang sayur.

Lalu, bagaimana jika pembelanjaan lebih dari Rp 100 ribu? Menurut Mike, ketika itu saatnya kartu debit digunakan. “Tapi sebaiknya tetap sediakan uang Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu di dompet. Karena tidak semua pembelanjaan bisa dibayar kartu debit,” terangnya.

Kartu debit cocok digunakan untuk membayar belanja bulanan, makan di res toran, membeli tiket nonton bioskop, be lanja baju, buku, atau keperluan lainnya. Ketika belanja prinsip terbaik yang dipakai adalah menggunakan uang yang dimiliki. Tidak perlu sampai berhutang dengan kartu kredit. “Belanja sesuai kemampuan kita. Belanja dengan uang yang ada saja. Jika tidak punya uang, tidak usah belanja, apalagi menggunakan kartu kredit.’’ 

Kartu kredit, sambungnya, baru cocok digunakan ketika keadaan darurat tiba tapi tidak ada uang tunai yang sedang digenggam. Dan, jika tidak segera dibayar maka aktivitas atau pekerjaan bisa terganggu. Contohnya, harus membayar biaya rumah sakit, atau ketika kendaraan mendadak rusak dan harus masuk bengkel, bisa juga membeli telepon genggam yang hilang mendadak. 

Mike menambahkan, kartu kredit juga bisa digunakan untuk keadaan yang sifatnya tidak darurat. Syaratnya, ada tujuan produktif dibalik penggunaan kartu kredit. Misalnya, membeli komputer untuk menunjang usaha. Atau jika membutuhkan dana untuk membayar bahan baku usaha, sementara uang dari pemasukan usaha belum mencukupi pelunasan. ‘’Yang sifatnya kalau tidak segera dibayar maka usaha terancam tidak jalan,’’ terang Mike. 

Namun, Mike menegaskan jangan terburu-buru menggunakan kartu kredit. Katanya, bila uang memang tidak dimiliki jangan berutang. Sebelum memutuskan menggesek kartu kredit pastikan ada pemasukan yang akan menutup penggunaan kartu kredit. 

Kemampuan membayar cicilan kartu kredit juga harus diperhatikan. Mike me nga takan jumlah cicilan sebaiknya sepertiga gaji atau pendapatan. Jika besarnya sudah di atas sepertiga Mike menyarankan segera melunasinya dan meninggalkan penggunaan kartu kredit sebagai metode pembayaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement