Selasa 10 Sep 2013 23:59 WIB

Kanker Payudara Bisa Dicegah dengan Pemeriksaan Rutin

Seorang aktivis menunjukkan brosur pencegahan Kanker Payudara dengan pita berwarna merah Jambu saat kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Seorang aktivis menunjukkan brosur pencegahan Kanker Payudara dengan pita berwarna merah Jambu saat kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari sepertiga kematian akibat kanker payudara, terjadi pada perempuan muda yang tak menjalani pemeriksaan rutin mammogram.

Studi tersebut membantah pendapat pada 2009, yang tidak menyarankan pemeriksaan rutin buat perempuan yang berusia di bawah 50 tahun. Pendapat itu hanya menyarankan pemeriksaan dua tahun sekali buat perempuan yang berusia antara 50 dan 74 tahun.

Profesor Bedah di Harvard Medical School Blake Cady dan rekannya mengidentifikasi 7.301 perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara antara 1990 dan 1999, dan mengikuti kasus mereka sampai 2007. Di antara 609 perempuan yang meninggal akibat kanker payudara, 71 persen adalah perempuan yang tidak menjalani pemeriksaan rutin kanker payudara, atau tak pernah diperiksa sebelum didiagnosis, kata para peneliti tersebut.

"Selain itu, 50 persen kematian akibat kanker payudara terjadi pada perempuan yang berusia di bawah 50 tahun, sementara hanya 13 persen adalah perempuan yang berusia 70 tahun atau lebih tua lagi," bunyi laporan Xinhua.

Bagi perempuan yang meninggal akibat kanker payudara, usia menengah yang didiagnosis adalah 49 tahun; bagi mereka yang meninggal akibat sebab lain, usia median saat didiagnosis adalah 72 tahun.

Temuan itu menunjukkan perempuan yang berusia di bawah 50 tahun adalah kelompok utama, tempat kepatuhan lebih besar pada pemeriksaan akan memberi manfaat terbesar, kata para peneliti tersebut di jurnal Cancer.

"Temuan ini mesti menenangkan mereka yang berpendapat perempuan yang berusia 40 sampai 49 tahun tak memerlukan pemeriksaan rutin mammograf. Kenyataannya, perempuan ini memerlukan pemeriksaan tahunan --seperti juga semua perempuan yang berusia 40 tahun dan lebih tua lagi. Ini adalah pesan yang mesti ditingkatkan oleh para dokter," kata Barbara Monsees, Ketua American Collefe of Radiology Breast Imaging Commission, di dalam satu pernyataan.

"Pengobatan kanker payudara telah menjadi jalan panjang, tapi, sebagaimana diperlihatkan oleh studi ini, kemajuan tidak menghilangkan nilai dari, atau perlunya, bagi pendeteksian dini. Ini sangat benar buat perempuan muda, yang cenderung menghadapi tumor yang tumbuh dengan lebih cepat," kata Monsees.

Pada 2009, US Preventive Services Task Force, satu panel ahli independen yang memberi saran mengenai tindakan kesehatan, mengatakan sebelum menjalani mammogram, perempuan yang berusia kurang dari 50 tahun mesti berbicara dengan dokter mereka tentang resiko dan manfaat pemeriksaan tersebut, lalu memutuskan apakah mereka ingin diperiksa.

Buat perempuan yang berusia 50 sampai 74 tahun, panel itu menyarankan pemeriksaan mammogram rutin setiap dua tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement