Kamis 17 Oct 2013 13:08 WIB

Bicara Soal Lawan Jenis pada Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Kenalkan anak soal lawan jenis sejak anak duduk di bangku TK/ilustrasi
Foto: corbis
Kenalkan anak soal lawan jenis sejak anak duduk di bangku TK/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, “Ma, kenapa Kakak Adi berbeda dengan aku?” tanya Amira (5 tahun) kepada ibunya. Mulanya, sang bunda tidak memahami maksud perbedaan yang dibicarakan Amira. Ternyata, Amira penasaran mengapa Kakak Adi disebut laki-laki dan Amira disebut perempuan. Perbincangan me ngenai lawan jenis merupakan proses yang terkadang membingungkan orang tua. Mengetahui apa yang patut dibincangkan dengan anak terkait urusan yang satu ini sangat penting.

Spesialis di bidang komunikasi pengasuhan, Hana Yasmira, mengatakan, sebaiknya orang tua mulai mengajak anak berbicara tentang lawan jenis sedari anak duduk di bangku taman kanak-kanak. Tujuannya, untuk memberinya pemahaman yang tepat terkait adab pergaulan dengan lawan jenis.

Dalam artian, jika anaknya perempuan, orang tua kelak bisa berharap anak tersebut menunjukkan perilaku seorang perempuan bermartabat. Yaitu, perempuan yang bukan hanya bisa menghormati dirinya, melainkan juga santun dan hormat kepada lawan jenisnya. Sedangkan, jika anaknya laki-laki, dia kelak akan bisa menunjukkan perilaku selaiknya seorang pria santun yang tahu menghormatinya dan lawan jenisnya.

Menurutnya, pembicaraan tentang lawan jenis termasuk bagian dari pendidikan seksual yang memang harus diberikan orang tua kepada anaknya. Jika tidak dilakukan sejak dini, dikhawatirkan anak dimanfaatkan orang jahat karena ketidaktahuannya. Misalnya, balita yang menjadi korban kekerasan seksual, remajaremaja perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan karena dipaksa kekasihnya melakukan hubungan seksual, dan lainnya.

“Jangan beranggapan, nanti saja deh baru ngomongin soal lawan jenis kalau dia sudah akil baligh, misalnya. Jangan. Khawatirnya ini akan terlambat dan anak sudah telanjur punya pemahaman yang tidak sama dengan orang tua. Sebab, dia mungkin sudah telanjur dicekoki pemahaman yang keliru dari teman-temannya atau orang lain,” paparnya.

Penulis buku Ayo Ajarkan Anak Seks ini menegaskan, penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang sudah diajak membicarakan tentang lawan jenis sejak dini akan punya kemungkinan lebih besar untuk bisa menghindarkan diri mereka menjadi korban. Hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah memastikan anak tahu bahwa dirinya adalah makhluk mulia. Bahwa, anak layak dicintai dan diperlakukan dengan hormat oleh siapa pun, termasuk lawan jenis.

Karena itu, orang tua perlu mengajarkan anak laki-lakinya untuk memperlakukan teman perempuannya dengan santun. Tidak boleh asal pukul dan sebagainya. Begitu juga anak pe rempuan. Dia harus diberi tahu batasan-batasan pergaulan dengan lawan jenis. Dengan begitu, anak bisa memperlakukan lawan jenisnya dengan tepat, santun, dan penuh penghormatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement