Jumat 05 Jul 2013 16:57 WIB

Tiga Syarat untuk Membangun Keluarga Dakwah

Menikah
Foto: RNW
Menikah

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi yang ingin membangun keluarga dakwah, setidaknya ada tiga pilar penting yang harus tegak dalam sebuah rumah tangga.

Pertama, pilar ibadah. Keluarga kita harus menjadi teladan dalam hal ibadah. Karena, beribadah yang benar dan istiqamah akan menjadi kekuatan utama para dai dan mujahid dalam menjalankan misi dakwahnya.

Esensi dakwah yang hendak ditegakkan adalah menjadi teladan bagi orang lain untuk beribadah dengan benar kepada Allah yang sesuai tuntunan sunah-sunah Rasulullah SAW. Bermula dari shalat lima waktu secara berjamaah di masjid bagi anggota keluarga pria adalah wajib, tepat waktu menunaikan zakat, bergaya hidup infak fi sabilillah seperti, sedekah, wakaf, dan jihad harta (al-jihad bi al-mal), menghidupkan puasa sunah selain yang wajib kepada seisi keluarga, membudayakan zikir, doa, dan tilawah sebagai hiburan utama anggota keluarga.

Kedua, pilar ilmu. Ibadah dan dakwah harus dengan ilmu. Ilmu yang terpenting diajarkan dalam rumah tangga adalah ilmu mengenal Allah dan jalan menuju Allah, sebab berdakwah adalah menjadi teladan bagi orang lain kepada Allah. Maka, penting mempelajari ilmu-ilmu yang mengenalkan seluruh anggota keluarga kepada Allah dan jalan yang mengarahkan kepada-Nya (al-Shirath al-Mustaqim). Karenanya, di antara tanda keluarga yang akan menjadi keluarga dakwah adalah jika seisi rumah tangga diilhamkan kesenangan menuntut ilmu agamanya, “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi rumah tangga maka diberikan kecenderungan mempelajari agama, yang muda menghormati yang tua, dicukupkan rizkinya dalam kehidupan, sederhana dalam kehidupan, mampu melihat kekurangan, dan kemudian bertaubat. Jika Allah menghendaki yang sebaliknya maka dibiarkannya keluarga itu dalam kesesatan.” (HR Ad Dailami)

Ketiga, pilar ekonomi. Berapa banyak keluarga yang tercerai berai bahkan runtuh hanya karena alasan ekonomi yang tak tercukupi. Penyebab utamanya adalah karena tidak tegaknya ibadah dan budaya ilmu di rumah itu. Bekal lain yang dibutuhkan oleh keluarga dakwah adalah kecukupan ekonomi demi ketentraman fisik lahiriah seluruh anggota keluarga.

Maksudnya, bukan hanya terpenuhinya kebutuhan pokok keluarga, melainkan kemampuan untuk menabung demi menghadapi masa-masa sulit sehingga ketahanan keluarga secara lahir dan batin tetap terjaga. Hal ini tentu juga akan menjaga kesinambungan dakwah yang sedang dijalankan. Selain itu, menjauhi gaya hidup boros dan hedonis agar tidak terjerumus pada kesengsaraan dunia akhirat. Inilah standar minimal yang mestinya kita miliki dalam membangun keluarga dakwah.

Wallahu a'lam bish shawab. 

sumber : Ustaz Bachtiar Nasir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement