Rabu 16 Apr 2014 16:09 WIB

Ibu Hamil Disarankan Tetap Bekerja Hingga Jelang Melahirkan

Bekerja hingga hamil membantu ibu hamil tetap aktif.
Foto: Reuters
Bekerja hingga hamil membantu ibu hamil tetap aktif.

REPUBLIKA.CO.ID, Dokter ahli kebidanan menyarankan para ibu hamil yang bekerja tidak mengambil cuti menjelang persalinan. Namun, tetap mengerjakan aktivitas kantor seperti biasa untuk memperlancar proses persalinan.

"Kebanyakan ibu yang bekerja mengambil cuti sebulan sebelum melahirkan, saya menganjurkan agar mereka tetap bekerja. Kalau terasa mau melahirkan baru ke rumah sakit. Apa susahnya?" kata dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Siloam Hospital Semanggi.

Dalam seminar kesehatan di Jakarta, Rabu (16/4), ia mengatakan saat mengambil cuti pada ibu hamil kebanyakan tidak banyak melakukan kegiatan padahal mereka harus banyak bergerak supaya proses persalinan lancar.

"Di rumah malah tidak banyak bergerak. Banyak diam sehingga kurang olah raga," katanya.

"Saat ibu hamil banyak bergerak, maka kepala bayi akan masuk ke dalam rongga panggul yang menyebabkan saraf di sekitar panggul tertekan sehingga memunculkan rasa nyeri yang kemudian menyebabkan kontrakasi," katanya.

Selain itu, kata dia, terus beraktivitas bisa menurunkan tingkat kecemasan para ibu hamil menjelang persalinan.

"Kalau di rumah kan bosan. Main HP, main Internet, yang ada malah stres. Itu tidak baik menjelang persalinan," katanya.

Cara lain untuk memudahkan persalinan antara lain, menurut dia, adalah dengan merangsang puting susu memproduksi hormon oksitosin yang berguna untuk membantu terjadinya kontraksi alami pada rahim.

Berhubungan intim dengan suami secara rutin setelah kehamilan menginjak usia sembilan bulan (trimester ketiga) juga dianjurkan dokter karena sperma dapat merangsang produksi hormon oksitosin.

"Tapi perlu diingat agar suami istri menjaga kesehatan dan kebersihan genitalia agar bakteri tidak masuk ke dalam rahim sehingga bisa membocorkan air ketuban," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement