Jumat 10 Jan 2014 13:18 WIB

Kiat Cegah Kanker Serviks

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Kanker Serviks (ilustrasi)
Foto: akbidmus.ac.id
Kanker Serviks (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Prevalensi kanker leher rahim di Indonesia cukup tinggi. Menurut data Globocan pada 2008, ditemukan 41 kasus baru dan 20 kasus kematian akibat kanker ini setiap harinya. Dr Fitriyadi Kusuma SpOG(K), staf pengajar dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan kanker yang lebih dikenal dengan istilah kanker serviks ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). 

Kanker serviks merupakan penyakit yang menyusahkan. Bukan hanya bagi penderita, melainkan juga keluarganya. “Sebab, pengobatan untuk penyakit ini membutuhkan biaya besar sekitar Rp 40 juta sampai Rp 70 juta,” ujar konsultan kanker kandungan ini. 

Kabar baiknya, penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual ini bisa dicegah. Apalagi, penyakit ini berjalan lambat. Ketika perempuan sudah terinfeksi HPV, butuh waktu sekitar tiga sampai 20 tahun untuk berkembang menjadi kanker.

Akan tetapi, 80 persen pasien kanker serviks yang datang ke dokter sudah dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, kalau pasien datang pada kondisi prakanker, kesembuhan bisa mereka capai. Di samping itu, jika masih dalam stadium awal, biaya untuk pengobatan kanker serviks lebih kecil. Oleh karenanya, setiap perempuan sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya kanker serviks, baik secara primer, sekunder, maupun tersier. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement