Jumat 22 Nov 2013 16:58 WIB

Ibu Hamil Aktif Pengaruhi Kecerdasan Bayi

Rep: mgrol22/ Red: Endah Hapsari
Ibu hamil berolahraga
Foto: happybabyclubs.com
Ibu hamil berolahraga

REPUBLIKA.CO.ID, Jika seorang wanita aktif secara fisik selama kehamilan, dia dapat meningkatkan perkembangan otak janinnya, menurut sebuah penelitian baru, seperti yang dilansir dari The New York Times.

Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa detak jantung bayi biasanya meningkat bersamaan dengan ibunya yang sedang berolahraga, sebagai tanda bahwa sang anak juga berolahraga. Sehingga para ilmuwan percaya, bayi yang lahir dari ibu yang aktif cenderung memiliki sistem kardiovaskular yang lebih kuat sejak usia dini daripada bayi yang lahir dari ibu yang tidak aktif bergerak.

Para peneliti di University of Montreal, Kanada, baru-baru ini merekrut sekelompok wanita dewasa muda yang hampir identik dalam hal gaya hidup saat kandungannya menginjak trimester pertama. Tak ada satu pun yang merupakan seorang atlet. Beberapa telah berolahraga secara teratur di masa lalu, dan tidak ada yang dilakukan lebih dari satu atau dua hari per minggu dalam satu tahun terakhir.

Kemudian wanita tersebut secara acak dipilih untuk memulai program latihan, dimulai pada trimester kedua, dan sisanya dibiarkan saja. Para wanita yang memulai program latihan  diminta untuk berolahraga setidaknya selama 20 menit dalam tiga kali seminggu, dengan intensitas sedang seperti berjalan atau berlari.

Setiap bulan mereka semua dicek oleh para peneliti untu memantau kebugarannya, termasuk kelompok yang tidak melakukan program latihan hingga mereka melahirkan. 

Dalam waktu 12 hari sejak di kelahiran, setiap bayi yang baru lahir dipakaikan topi kecil yang manis dan ibunya menggendong serta menenangkannya hingga tertidur. Topi tersebut mengandung elektroda yang memantau aktivitas listrik di otak.

Para peneliti kemudian mulai meberi umpan dengan memberikan berbagai suara-suara lembut, asing, secara berulang dengan intensitas rendah diselingi sesekali suara yang lebih keras, sementara aktivitas otak bayi dicatat.

"Kita tahu bahwa otak bayi menanggapi jenis-jenis suara dengan intensitas tinggi dalam beberapa jenis aktivitas otak,” ujar Elise Labonte-LeMoyne, Ph.D. kandidat di University of Montreal, sekaligus pemimpin penelitihan. 

Suara-suara tersebut paling banyak terjadi di otak yang belum matang dan berkurang ketika bayi lahir karena mereka mengembangkannya dan mulai memroses informasi dengan lebih efisien. "Ini (lonjakan) biasanya menghilang sama sekali pada saat bayi berusia 4 bulan," kata Labonte-LeMoyne. Suara itu tak terlalu berpengaruh pada bayi yang ibunya melakukan olahraga."Otak mereka lebih matang," kata Ms Labonte-LeMoyne.

Walaupun demikian, masih belum ada kejelasan apakah perkembangan otak yang dewasa sebelum waktunya pada bayi baru lahir dengan ibu yang aktif ini akan terus berkelanjutan dalam kehidupan mereka nanti atau tidak. Setidaknya jika seorang wanita aktif secara fisik selama kehamilan, dia dapat memberikan keuntungan pada janinnya, dalam hal perkembangan otak, menurut Ms Labonte-LeMoyne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement