Rabu 14 Aug 2013 10:49 WIB

Untuk Suami yang Berniat Menemani Istri Melahirkan

Suami menemani istri melahirkan/ilustrasi
Foto: parentdish.co.uk
Suami menemani istri melahirkan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini menemani istri berjuang dalam ruang bersalin sudah menjadi semacam tren di kalangan para suami. Tak ada lagi batasan-batasan adat istiadat yang melarang suami terlibat proses perjuangan sang istri. Hal tersebut tentulah sangat positif. Menurut Yati Utoyo Lubis PhD, banyak efek kognitif yang diperoleh jika suami menemani istrinya bersalin. 

Efek tersebut selain dirasakan oleh si suami, juga akan dirasakan oleh si istri sendiri. Di satu sisi akan timbul rasa penghargaan yang tinggi dalam diri suami terhadap istrinya, di sisi lain si istri seperti mendapatkan ekstra tenaga yang dapat memperlancar proses persalinannya. Selain itu ikatan rasa sayang diantara keduanya akan terasa semakin erat. Namun menemani istri bersalin tidak dapat dilakukan oleh semua suami. 

Hal ini sangat tergantung pada kesiapan mental masing-masing individu. ''Ada beberapa kejadian, si suami pingsan karena mentalnya tidak siap untuk menyaksikan peristiwa tersebut.'' Jika sudah begitu, kehadiran suami di ruang bersalin tentulah tidak membantu tapi justru sebaliknya, merepotkan. Oleh karena itu para istri tidak boleh seenaknya memaksa suami untuk menemaninya dalam ruang bersalin. ''Lebih baik jika keinginan untuk menemani istri bersalin timbul semata-mata karena kesadaran suaminya sendiri.'' 

Seiring berkembangnya kecenderungan suami menemani istrinya bersalin, bertiup kabar yang menggelisahkan tentang dampak negatif yang akan dialami suami. Konon, suami dapat menderita impotensi karena trauma melihat langsung proses persalinan. Benarkah demikian? ''Tidak benar itu, tidak ada hubungannya antara menemani istri bersalin dengan impoten,'' tegas Yati. Menurutnya itu hanyalah mitos yang tidak boleh dilegalkan. Nah, jika Anda seorang suami dan ingin bersikap siaga, jangan takut untuk menemani istri di ruang bersalin. Selamat berjuang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement