Rabu 24 Jul 2013 10:08 WIB

Masih Muda Sudah Beruban? Mungkin Anda Sakit Ini

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Endah Hapsari
Masih muda sudah beruban bisa jadi satu tanda anemia/ilustrasi
Foto: huffpost.com
Masih muda sudah beruban bisa jadi satu tanda anemia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sering kali kita menyaksikan perempuan ataupun lelaki berusia muda sudah memiliki rambut dua warna alias beruban. Beragam spekulasi kadang muncul. Ada yang menyebut itu faktor genetika, ada pula yang berpandangan itu pengaruh penggunaan sampo yang sering berganti-ganti merek.

Tahukah Anda, munculnya uban di usia dini ternyata juga bisa dipicu gejala anemia. Gejala lainnya adalah kulit dana mata pucat, rambut rontok, jantung berdebar-debar, dan sulit berkonsentrasi. Orang awam sering kali menyebut anemia sebagai kekurangan darah. Seseorang bisa merasakan tiba-tiba kepala pusing, pandangan gelap, dan berkunang-kunang. Namun, bukan hanya itu tanda-tanda anemia.

Menurut dokter ahli penyakit dalam dari Divisi Hematologi-Onkologi Medis Fakultas Kedokteran UI, Nadia Ayu Mulansari, tanda-tanda anemia bisa muncul tergantung pada jenis penyebab anemia atau penyakit yang mendasarinya. “Secara umum adalah lemas dan pusing, wajah pucat,”kata Nadia.

Tanda-tanda lain, menurut dokter anggota pengurus besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (Pabdi) ini, adalah rambut yang beruban di usia dini. Juga sering sariawan dan sulit buang air besar, kuku-kuku terlihat rapuh, juga menjadi tanda-tanda anemia. “Keinginan yang aneh-aneh, seperti sering mengunyah es batu atau ingin makan tanah liat atau clay itu bisa juga pertanda anemia. Istilahnya dalam dunia kedokteran adalah Pica,’’ ujarnya.

Anemia dikenal sebagai suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin (Hb)  atau jumah eritrosit (sel darah merah) dalam darah kurang dari nilai normal. Jika kadar Hb berkurang, oksigen dalam darah pun ikut berkurang. Ibaratnya, oksigen akan kehilangan “kendaraan” untuk beredar ke seluruh tubuh. Nah, saat itulah seseorang akan mengalami apa yang disebut anemia.

Penyebabnya, bisa karena seseorang mengalami pendarahan serta menurunnya produksi sel darah merah akibat kekurangan zat besi. Secara garis besar, penyebab anemia bisa dikaji dalam tiga hal. Pertama, karena kehilangan darah. Ini kebanyakan terjadi pada perempuan yang sedang menstruasi, usai melahirkan, atau sedang menyusui. 

Kedua, penyebabnya bisa karena faktor genetik yang menyertai penyakit-penyakit, seperti talasemia, hemoglobinopati, dan anemia sikle cell. Cara mengatasi penyebab kedua ini, tak ada jalan lain, selain transfusi darah. Penyebab ketiga anemia bisa karena adanya penyakit kronis atau keganasan. Misalnya, penyakit ginjal, hati, infeksi kronis, penyakit jaringan ikat atau keganasan (kanker).

Meski bukan penyakit, anemia pada manusia perlu diwaspadai. Karena, anemia bisa menjadi tanda seseorang mengidap suatu penyakit. Nadia mengatakan, setiap mendapati pasien yang datang dengan keluhan tanda-tanda anemia, dia selalu berharap itu adalah anemia saja. Namun tak jarang, setelah ditelusuri, jika tanda-tanda anemia muncul tapi tidak diketahui penyebabnya, dapat dipastikan yang bersangkutan menderita penyakit yang lebih dari sekadar anemia.

 

 

Ingin gaya seru Anda tampil di Republika Online?

Jangan ragu. Ayo,ungkapkan perasaan Anda mengapa memilih busana seru dan modis itu. Kirimkan cerita seru dan foto terbaik Anda ke email : [email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement