Selasa 25 Jun 2013 15:43 WIB

Jangan Anggap Remeh Hamil Anggur, Ini Bahayanya

Kehamilan bermasalah/ilustrasi
Foto: healthclop.com
Kehamilan bermasalah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut dr Suryono S.I. Santoso, SpOG, staf bagian obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM, jika seorang wanita diketahui hamil anggur, maka ia harus cepat-cepat dievakuasi dengan cara dikuret. Tindakan cepat ini perlu dilakukan sebab jika rahimnya tidak segera dikosongkan, maka kehamilan yang tidak normal itu akan bertambah besar dan itu bisa merusak kondisi si ibu. Bahkan, bukan tak mungkin merenggut nyawa sang ibu. ''Karena orang yang hamil anggur biasanya mengalami perdarahan. Akhirnya bisa keguguran yang biasanya disertai dengan perdarahan yang banyak.''

Dan satu hal lagi yang perlu diperhatikan, hamil anggur ternyata bisa juga menjadi ganas. ''Pada umumnya hamil anggur itu jinak, tetapi bisa juga menjadi ganas.''

Sampai sekarang juga belum diketahui mengapa bisa menjadi ganas. Tapi biasanya kasus hamil anggur yang berubah menjadi ganas ini dialami oleh ibu-ibu yang berusia di atas 40 tahun.

Bagaimana penanganannya, haruskah dengan kemoterapi? Menurut Suryono, penanganan hamil anggur dengan kemoterapi masih kontroversi. Ada sebagian dokter yang menganggap langsung saja diberi kemoterapi, sedangkan dokter yang lain menganggap cukup dikuret dengan alasan kemoterapi itu mahal.

Terakhir, bagi para ibu yang pernah mengalami hamil anggur, tidak perlu cemas. Sebab, ia masih bisa hamil normal kembali. Karena itu Suryono menyarankan, apabila seorang wanita terlambat menstruasi agar cepat-cepat periksa ke dokter. Apalagi kalau dia sudah dinyatakan hamil kemudian timbul perdarahan-perdarahan atau muntah-muntah yang hebat. ''Wanita yang hamil muda memang biasanya muntah-muntah atau merasa neg, tapi pada orang yang hamil anggur muntah-muntahnya luar biasa.'' 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement