Selasa 30 Apr 2013 16:58 WIB

Jangan Paksa Anak untuk Makan, Ini Alasannya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Anak susah makan
Foto: droppounds.net
Anak susah makan

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap anak tumbuh dan berkembang. Tahap pertumbuhan dan perkembangan mereka spesifik dan berbeda. Dr Sri Sudaryati Nasar, Sp A(K) dari RSCM, menyebutkan, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh-kembang anak adalah nutrisi. Penting karena merupakan energi untuk hidup sehari-hari, menjaga seluruh fungsi tubuh, bahkan pada medis bisa berfungsi untuk penyembuhan dan pencegahan.

 

Orang tua berkewajiban memberi anak-anak makan demi mendapatkan pemenuhan kebutuhan nutrisi harian. Selain memenuhi kebutuhan gizi  pemberian makan juga bisa menjadi sarana pendidikan. Sembari makan anak bisa diajari keterampilan makan, pembinaan rasa, disiplin dan sarana pembelajaran. "Makan juga berfungsi psikologis karena bisa menimbulkan kepuasan dan hubungan erat antara ibu dan anak," jelasnya dalam acara peluncuran MobiPresinutri, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sayangnya, sebagian besar anak sulit makan, terutama pada usia prasekolah. Pada usia sekolah nafsu makan anak dan kebutuhan nutrisinya mulai berkurang. Menurut Sri, sering kali anak tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan atau memilih sendiri makanannya. Karena umumnya sudah disediakan orangtua atau pengasuh. 

Jika seperti itu, status gizi seorang anak tergantung oleh orangtua atau pengasuh. Untuk itu orang tua harus bisa membangun selera dan pola makan yang baik. "Orangtua mempunyai peran sentral dalam membangun kebiasaan pola makan anak dengan memberikan ‘pengalaman makan’ sejak usia dini. Ajaklah anak makan bersama, dan biarkan mereka belajar makan sendiri," kata Sri. 

Berikut ini sejumlah tips yang bermanfaat bagi orang tua  agar anak mereka nafsu makan, seperti disampaikan oleh Sri. 

·Orangtua harus memberikan anak makan dengan perasaan cinta. Karena itu, berikan anak kesempatan untuk mengeksplorasi dan menikmati makanan. 

·Hindari mengharuskan anak menghabiskan makanan yang disediakan. Jangan paksa anak untuk makan. "Jangan juga memberi makanan sebagai hadiah," tegasnya.

·Orangtua harus mampu membatasi makanan yang manis dan soft drink.

·Di awal makan tawarkan makanan baru. Saat lapar anak akan lebih mau mencoba. "Tawarkan makanan secara teratur," tutur Sri. 

·Ajarkan juga memilih snack yang sehat.

·Sediakan juga makanan yang mengandung seluruh zat gizi secara variatif. Lebih sering sediakan sayur dan buah. Sajikan sayur hangat, dengan rasa ringan. "Anak-anak lebih menyukai makanan yang biasa ditemui atau sudah dikenalnya," lanjutnya.

·Dan, jangan lupa untuk melibatkan anak dalam merencanakan makanannya.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement