Rabu 13 Nov 2013 17:36 WIB

Inilah Trend Busana Muslim di Tahun 2014 Menurut APPMI

Red:
Busana muslim
Busana muslim

REPUBLIKA.CO.ID, -- Dalam perhelatan Jakarta Fashion Week 2014 di Senayan City, 7 desainer dari APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) menampilkan trend busana muslim teranyar yang diprediksi akan menjadi trend di tahun 2014. Ke-7 desainer tersebut adalah Tuty Adib, Najua Yanti, Hannie Hananto, Lia Afif, Merry Pramono, Feny Mustafa, dan Hennie Noer yang mempersembahkan 6 koleksi busana muslim masing-masing.

Tuty Adib menampilkan tema 'Romantic Freeze' yang terinspirasi dari musim gugur dan dingin yang romantis. Gaun lembut berbahan sutera, linen, dan bantik yang dikombinasikan warna abu merah, putih dan hitam memberikan kesan romantis. Najua Yanti mengangkat tema ‘Aphrodite’ dari kebudayaan Yunani/Mediteranian dengan busana stola dan drap serta aplikasi motif labirin yang terlihat struktural.

Hannie Hananto menampilkan 'Saga City' yang diambil dari bentuk-bentuk arsitektur lewat lekungan dan struktur yang biasa ditemukan di sebuah bangunan. Rancangannya didominasi warna hitam dan putih dengan tampilan modern dan clean. Lia Afif memilih tema keindahan arsitektur Mesir kuno dan icon kecantikan Mesir jaman itu yaitu Ratu Nefertiti yang dipadankan dengan kain tenun ikat endeg khas Bali dan anteng tenun NTB berwarna cerah dalam tema "Cymaversa Queen".

Hennie Noer mengangkat keindahan kota Marrakech di pusat kota Maroko yang mempunyai ragam kebudayaan dengan kaum wanitanya yang senang mengenakan pakaian berwarna cerah. Inspirasinya tersebut dituangkan melalui kain tenun yang modern dipadukan dengan kain sifon dan hiasan kalung-kalung etnik, kuningan, dan monte-monte untuk detail gaunnya. Sedangkan Merry Pramono tampil sederhana dan simpel dengan gaun-gaun bernuansa putih dan pastel yang lembut.

Feny Mustafa bekerja sama dengan busana label Zoya mengusung tema Queen of Scarf dengan menampilkan kreasi unik yang berasal dari ribuan helai scarf yang dibentuk menjadi busana yang ditambah dengan detail braid dan layer yang unik. Pada sentuhan akhir, Feny Mustafa menampilkan headpieces yang terbuat dari kertas bekas yang dirangkai besar, apik, dan extravagant sebagai bentuk kepedulian Feny dan Zoya terhadap global warming.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement