Senin 07 Oct 2013 10:00 WIB

Jarum Pentul Bisa Jadi Musuh Wanita Berjilbab

Ragam gaya berjilbab
Foto: Prayogi/Republika
Ragam gaya berjilbab

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh dr Rini Febrianti, SpTHT-KL

Saat ini semakin banyak wanita yang mengenakan kerudung/ jilbab. Seiring dengan perkembangan mode, gaya berkerudung ini semakin beragam. Untuk menunjang gaya berkerudung ini biasanya wanita memakai beragam assesori. Alat kecil yang tampak sepele tapi sangat bermanfaat dalam berkerudung adalah jarum pentul. Jarum pentul ini biasanya dipakai untuk menyematkan kerudung di dagu.

Saat sedang bersiap menggunakan kerudung biasanya jarum pentul ini harus ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau. Banyak wanita berkerudung yang punya kebiasaan menjepit jarum pentul ini di bibir.

Nah, disinilah si jarum pentul ini bisa menjadi berbahaya dan berubah menjadi musuh. Bila saat jarum pentul ini dijepit di bibir ada orang yang memanggil atau mengajak bercakap cakap biasanya wanita yang sedang berdandan ini akan secara spontan menjawab. Nah karena jarum pentul ini tergolong ringan maka secara tidak sengaja jarum ini dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru (ke dalam bronkus) atau bila tersangkut lebih atas masuk ke trakea (batang tenggorokan).

Jarum pentul yang masuk ke dalam trakea atau bronkus ini tentu saja bisa menjadi benda asing yang berbahahaya untuk kesehatan. Karena ukurannya yang cukup kecil dibandi gkan ukuran diameter bronkus seringkali pada awal kejadian pasien tidak memberikan gejala, tidak ada sesak nafas, yang terjadi biasanya reaksi batuk yang merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari paru-paru.

Namun bila jarum pentul ini berada lama di saluran nafas (paru-paru/ tenggorokan) tentu dapat menyebabkan gangguan berupa rasa nyeri saat bernafas, jarum ini bisa berkarat sehingga timbul radang di paru-paru, tetanus dan yang terburuk mengakibatkan kematian.

Jadi apa yang harus dilakukan kalau sampai terjadi peristiwa tertelan/terhisap jarum pentul ini? Segeralah pergi ke dokter. Dokter biasanya akan meminta dilakukan rontgen leher, thorax (dada) dan bila perlu rontgen abdomen (perut). Keberadaan jarum pentul ini dapat teridentifikasi posisinya dari rontgen tersebut. Bila jarum pentul ini ternyata tertelan ke dalam lambung/ saluran cerna diharapkan nantinya akan keluar bersama feses (kotoran). Pasien dianjurkan untuk banyak makanan berserat, sehingga diharapkan jarum pentul tersebut dapat keluar dengan terbungkus kotoran.

Yang menjadi masalah bila jarum pentul tersebut ternyata berada di jalan nafas. Dokter umum akan merujuk pasien tersebut ke dokter spesialis THT. Untuk mengambil jarum pentul yang berada di jalan nafas atas (di tenggorokan/laring) dokter THT akan melakukan tindakan laringoskopi direk (memasukkan alat laringoskop ke dalam tenggorokan).

Bila jarum pentul berada di trakea (lebih bawah dari laring) dilakukan trakeoskopi) dan bila jarum berada lebih bawah lagi di dalam paru paru ( bronkus) maka dokter THT akan melakukan tindakan bronkoskopi. Semua tindakan ini biasanya dikerjakan dalam pembiusan umum. Pada beberapa kasus tertentu dimana jarum pentul ini tidak dapat diambil dengan tindakan bronkoskopi maka bila perlu akan dilakukan pembedahan thoraks oleh dokter spesialis bedah thoraks.

Demikianlah bahaya yang mungkin dapat disebabkan oleh si mungil jarum pentul. Karenanya berhati hatilah. Tinggalkan kebiasaan buruk menjepit jarum pentul di bibir saat sedang berdandan. Si mungil jarum pentul yang berguna tapi bisa menjadi sangat berbahaya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement