Jumat 28 Mar 2014 18:50 WIB

Satukan Parpol Islam Harus Ada Satu Tokoh

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Muhammad Hafil
Siti Zuhro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi partai politik yang berbasis Islam masih berpeluang ada bila muncul satu tokoh penyatu persepsi. Hubungan itu tidak akan terjalin selama masing-masing pihak merasa punya kiblat berbeda dalam menentukan visi serta misi ke depan.

Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro mengatakan, harus muncul figur baru yang bisa mendobrak batasan tersebut. Partai-partai Islam memang punya ideologi serta flatform yang sama. Namun ego sektoral mereka masih tinggi, karena itu koalisi partai hijau diperkirakan sulit terjadi.

“Tapi tidak menutup kemungkinan ada tokoh yang bisa meredam ego masing-masing partai sehingga suara mereka bersatu. Politik ini kan dinamis,” kata Siti saat dihubungi Republika, Jumat (28/3).

Kalau tidak demikan, kata dia, partai nasionalis akan membuka karpet merah untuk merangkul mereka. Upaya tersebut memang tidak bisa disebut, memecah belah poros tengah yang dihuni parpol hijau, namun karena mereka sendiri yang enggan menyatukan persepsi.

Dia menambahkan, ada kecenderungan parpol Islam justru bergabung dengan parpol lainnya. Hal ini terlihat saat Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menghadiri kampanye Gerindra, kemudian wacana PKS yang membuka silaturahmi dengan Golkar.

“Petanya nanti, parpol berkoalisi bukan karena persaman ideologi serta visi misi, untuk menciptakan kekuatan baru, tapi siapapu bisa masuk kalau ingin bergabung,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement