Jumat 25 Nov 2011 19:42 WIB

Sambut Tahun Baru Islam, Unissula Bentuk Pendidikan Karakter Menuju Generasi Khaira Ummah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Johar Arif
Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang
Foto: Republika
Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriyah, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang berkomitmen membentuk karakter mahasiswanya melalui pendidikan karakter. Adanya pendidikan karakter dipandang perlu untuk memajukan pendidikan.

Kompetensi saja dinilai tidaklah cukup untuk mendorong sebuah universitas menjadi terkemuka. Pasalnya hampir setiap perguruan tinggi di dunia memiliki karakternya masing-masing. Untuk itu, Unissula menggelar “Halaqah Ulama untuk Pembangunaan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan” yang akan digelar Selasa (29/11).

Rektor Unissula, Profesor Laode M Kamaluddin, mengatakan pendidikan karakter ini diharapkan mampu melahirkan generasi khaira ummah (generasi terbaik). “Generasi terbaik adalah generasi yang menyerhakan seluruh kegiatannya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT,” ujarnya saat ditemui Republika di Kantor Rektorat Unissula, Jumat (25/11).

Khaira ummah selalu mempunyai inovasi-inovasi baru dengan melakukan seuatu yang produktif serta  menghindarkan diri dari semua perbuatan yang tidak produktif. Menjadi terbaik tidak hanya berhenti di dunia, tetapi juga harus menjadi bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

“Jadi kalau kita mema’rufkan dunia dan menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak produktif , ini merupakan bagian dari amal sholeh,” kata Laode. Inilah yang sebetulnya menjadi ciri generasi khaira ummah, sesuai dengan motto Unissula “Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah.”

Pendidikan karakter ini akan dimulai dari merumuskan berbagai ulama mengenai definisi dari karakter itu sendiri. Untuk itu, dalam kegiatan halqah tersebut diundang para ulama Salaf dan ulama Indonesia dari berbagai pesantren modern yang mempunyai otoritas dan berhasil membuktikan karakter pada pesantren yang dikelolanya.

Nantinya para ulama ini akan memberikan pencerahan dan perumusan mengenai pendidikan karakter. Diantaranya yang hadir yakni KH Syukron Makmun dari Jakarta, KH Haris Shodaqoh dari Semarang, KH Dimyati Rois dari Kendal, H.A. Muhith dari Jakarta dan KH Maimun Zubair dari Rembang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Nuh, juga akan hadir dalam acara ini sebagai pembicara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement