Jumat 25 Nov 2011 19:34 WIB

Tahun Baru Islam Momentum Perbaiki Diri dan Bangsa

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Johar Arif
Sejumlah santri korban penyalagunaan narkotika dan kenakalan remaja berzikir dalam rangka memperbaiki diri.
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Sejumlah santri korban penyalagunaan narkotika dan kenakalan remaja berzikir dalam rangka memperbaiki diri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Syamsul Hadi Abdan, menyatakan tahun baru Islam perlu dimaknai sebagai momentum memperbaiki akhlak. Saat ini Umat Islam sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, namun akhlak mereka belum tentu bersifat ‘mahmudah’.

"Mari sama-sama kita tingkatkan kualitas akhlak kita," jelasnya, saat dihubungi, Jumat (25/11). Dia mengatakan akhlak Umat Islam haruslah mencontoh Rasulullah, karena beliau diciptakan dan dikirim ke muka bumi sebagai suri tauladan atau uswatun hasanah bagi alam raya.

Menurutnya, seseorang perlu memaknai hijrah sebagai momentum untuk mengevaluasi apa yang pernah dilakukannya. Jika seluruh muslim melakukan ini, jelasnya, maka dipastikannya tidak ada kejahatan yang merugikan negara. "Ini momentum memperbaiki diri, sekaligus bangsa," jelasnya.

Ia mengatakan inilah momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang universal, diagungkan di dunia dan akhirat. Perayaan tahun baru Islam disarankannya dijadikan momentum untuk berzikir mengagungkan keesaan Tuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement