Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Hidayat Nur Wahid: UUD Beri Kekuasaan Tertinggi

Senin 16 Oct 2017 13:12 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW).

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW).

Foto: DPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, OGAN ILIR -- Ketika memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan santri Raudhatul Ulum, Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahad (15/10) lalu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan UUD Tahun 1945 telah mengalami perubahan empat kali tahap. Dengan itu kini UUD memberi kekuasaan tertinggi kepada rakyat.

Dari perubahan tersebut diungkapkan dalam UUD NRI Tahun 1945 sekarang ada 21 Bab, 77 Pasal, dan 170 Ayat. Sebelum diamandemen hanya terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, dan 49 Ayat. Terjadi perubahan yang sangat besar.

"Sekarang Presiden dipilih langsung oleh rakyat," ujarnya.

Dengan adanya pemilihan Presiden langsung, menurut HNW, UUD memberi kekuasaan tertinggi pada rakyat. "UUD memberi kekuasaan yang luar biasa pada rakyat," katanya.

Meski demikian ditegaskan oleh HNW agar masyarakat cerdas dalam menggunakan haknya ini."Bila masyarakat berkualitas maka akan menghasilkan pemimpin yang baik.

Keistimewaan yang lain dari UUD, menurut HNW, konstitusi ini satu-satunya UUD di dunia yang berani menyebut tujuan pendidikan dengan menyertakan kata iman, taqwa, dan akhlak mulia. Anggaran pendidikan pun disebut dalam konstitusi ini hingga mencapai 20 persen.

UUD dikatakan bisa diubah namun perubahan itu ada aturannya dan dilakukan oleh anggota MPR.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler