Kamis 28 Jun 2012 16:00 WIB

Kunjungi Kepulauan Seribu, Hidayat: Sektor Perikanan Perlu Dioptimalkan

Hidayat Nur Wahid
Foto: Antara
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU - Kampanye di Kepulauan Seribu, pasangan Calon Gubernur-Cawagub DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini mengawalinya dari Pulau Kelapa. Di Pulau Kelapa, mereka pun disambut meriah oleh warga di Dermaga 1 Pulau Kelapa, Kamis (28/6) pagi. 

Pasangan Cagub Cawagub itu pun berjalan menyapa warga mengelilingi Pulau Kelapa menuju sebuah lapangan bola voli. Di sana, massa pendukung Hidayat-Didik menunggu orasi politiknya.

Saat berjalan kaki didampingi Ketua DPD PKS Kepulauan Seribu, Noval Abuzarr, baik Hidayat maupun Didik berdialog santai dengan warga. Mereka pun mendengarkan keluhan warga Pulau Kelapa. Salah satunya Aan, seorang ibu pedagang sayur di Pulau Kelapa.

Kepada Hidayat - Didik, Aan berkeluh tentang mahalnya harga sayur. Ia menceritakan bahwa sayur yang ia jual di Pulau Panggang berasal dari Jakarta. Kondisi perairan yang asin tidak memungkinkan untuk menanam sayuran. Sehingga harga sayuran di Jakarta sangat mempengaruhi harga jual sayur di Pulau Kelapa.

Selisih harganya bisa sampai Rp 7000. Dari Pulau Kelapa, warga biasanya membawa ikan ke Jakarta, kemudian dari Jakarta mereka membawa sayuran ke Pulau Seribu.

"Jadi perlu dioptimalkan perikanannya Bu agar pendapatannya meningkat," pesan Hidayat.

Hidayat pun sempat berdialog dengan para nelayan yang sedang bersantai. Berdasarkan hasil dialog itu, para nelayan tidak melaut karena ketersediaan ikan semakin terbatas. Para nelayan yang kesehariannya menangkap ikan pun kehilangan mata pencahariannya.

"Kita akan menghadirkan 500.000 lebih lapangan pekerjaan baru. Sehingga tidak ada pengangguran lagi. Warga Pulau Kelapa yang tidak melaut, tetap punya pekerjaan dan penghasilan. Tidak menganggur," terang Hidayat dalam orasinya di hadapan ratusan warga Pulau Kelapa.

Sementara itu, Cagub Didik J Rachbini menyampaikan bahwa perlu pengembangan unit usaha kecil (UKM) di pulau berpenduduk sekitar 1.500 jiwa itu. Menurutnya, dengan kehadiran UKM warga akan terberdayakan.

Nelayan, menurut Didik, tidak setiap waktu melaut, sehingga perlu alternatif pekerjaan agar mereka tidak menganggur dan tetap berpenghasilan.

"Budidaya ikan bisa dikembangkan di sini (Pulau Kelapa). Saya juga punya UKM yang fokus dengan pembudidayaan ikan di Pulau Tidung, dan itu bisa kita kembangkan nanti untuk Pulau Kelapa," terang Didik.

Selain itu, potensi wisata Pulau Kelapa juga menarik untuk dikembangkan. Penyebab tidak berkembangnya wisata di pulau tersebut, menurut Hidayat karena tertutup oleh perumahan dan berbagai bangunan lain di pinggiran pantai di Jakarta.

"Kita akan buka semua kawasan pantai. Dan masuk pantai gratis. Tidak perlu bayar," pungkas Hidayat dalam orasi politiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement