Rabu 13 Jun 2012 16:45 WIB

Nilai Tersirat di Balik Batik Beresin Jakarta

Hidayat Nur Wahid mengenakan batik Beresin Jakarta.
Foto: hidayatdidik.com
Hidayat Nur Wahid mengenakan batik Beresin Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kostum Batik Beresin Jakarta menjadi brand image bagi pasangan calon Gubernur DKI no urut 4, Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini.

Hidayat memaparkan nilai dan pesan yang tersirat dalam batik tersebut di kediamannya, Jalan Kemang Selatan IV Nomor 79, Jakarta Selatan, Selasa (12/6/2012).

Hidayat menyampaikan bahwa makna dari desain batik yang digunakan adalah pelestarian budaya serta menyeimbangkannya dengan unsur kemodernan.

"Intinya kita menyampaikan pesan ayo beresin Jakarta. Kita tawarkan unsur kemodernan tanpa mencabut akar budaya sendiri," ungkapnya.

Batik Beresin Jakarta menjadi media sosialisai dan asosiasi pencalonan Hidayat-Didik sebagai Gubernur Jakarta.

Hidayat menjelaskan bahwa dengan media batik, kita mensosialisaikan nilai budaya Indonesia yang juga menjadi warisan budaya dunia. Batik bukan hanya milik Solo, Pekalongan atau Yogya, tapi Jakarta punya Jakarta. Sementara itu,warna oranye yang mendominasi, menyampaikan kekhasan Jakarta.

Pada Batik Beresin Jakarta terdapat gambar pohon yang memilki arti bahwa kita berniat untuk lebih menghijaukan Jakarta.

"Saat ini di Kemang sudah sulit menemukan pohon Kemang, di Rambutan mungkin tidak ada lagi pohon rambutan. Jadinya, kita akan coba mengembalikan itu" ujar mantan ketua MPR ini.

Kemudian, pada batik juga terdapat gambar monas dan gedung yang merepresentasikan nilai-nilai kemodernan. Jakarta sebagai ibukota memang tak bisa dipisahkan dengan unsur kemodernan.

Sebagai peresmiannya, Hidayat menyampaikan bahwa Batik Beresin Jakarta sudah dilaunching di Thamrin City pada bulan Mei lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement