Senin 11 Jun 2012 09:21 WIB

Atasi Banjir dan Sampah, Hidayat-Didik Luncurkan '4 Juta Biopori'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
Calon Gubenur DKI Hidayat Nur Wahid dan Cawagub Didik J Rachbini melambaikan tangan saat menyusuri kali ciliwung dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Gubenur DKI Hidayat Nur Wahid dan Cawagub Didik J Rachbini melambaikan tangan saat menyusuri kali ciliwung dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir dan sampah menjadi permasalahan Jakarta yang perlu penanganan serius. Pasangan Calon Gubernur DKI nomor 4, Hidayat-Didik memprogramkan gerakan 4 juta biopori untuk menangani masalah banjir ini.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut 4, Didik J Rachbini, mengatakan yang dibutuhkan dalam penanganan banjir di Jakarta adalah aksi nyata yang tidak sekadar retorika.

"Saat ini kita masih menjadi calon wakil gubernur, tapi kita sudah memiliki gagasan dan tindakan nyata untuk Jakarta. Semoga bila nanti terpillih, kita bisa benar-benar merealisasikan agenda ini dengan lebih baik lagi," ujar Didik ketika meresmikan program 'Gerakan 4 Juta Biopori' di RT 01 RW 02 Kelurahan Kedoya Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (10/6).

Menurutnya, salah satu penyebab masalah banjir di Jakarta adalah persoalan sampah yang tidak pernah terselesaikan. Padahal, lanjut Didik, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya memiliki anggaran untuk menangani sampah mencapai Rp 500 miliar.

"Tapi kenyataannya permasalahan sampah tak kunjung beres," tuturnya.

Relawan Hidayat+Didik, Syuhada, mengatakan  untuk membuat biopori sangat sederhana. Caranya adalah dengan membuat lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 1 meter menggunakan alat bor biopori.

Selanjutnya, setelah tergali lubang, bagian atas diberi paralon agar tidak tertutup kembali. Lubang yang ada dapat dijadikan tenpat pembuangan sampah organik. Dengan adanya hewan tanah, maka dengan sendirinya akan membentuk biopori yang juga dapat meningkatkan kesuburan tanah.

"Ada 4 juta biopori yang dicanangkan merupakan terobosan awal yang kemudian diharapkan dapat direalisasikan membuat 76 juta biopori guna membantu pengatasan masalah banjir dan sampah di Jakarta," jelasnya.

Program ini digagas oleh relawan Hidayat-Didik yang terdiri dari civitas akademika dan lapisan masyarakat biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement