Jumat 18 Nov 2016 11:00 WIB

Referensi Destinasi Wisata Halal Dunia

Red:

Pariwisata halal, sebagai sebuah destinasi wisata yang sangat diminati umat Islam, mengalami tren perkembangan positif dari waktu ke waktu. Tidak hanya di Indonesia atau negara-negara Islam, tapi juga menjalar ke berbagai negara Barat.

Bagi Anda yang hobi pelesiran lintas negara dan membutuhkan informasi terkait destinasi wisata halal, buku berjudul Muslim Traveller Solutions dapat dijadikan sebagai sebuah referensi. Buku ini ditulis oleh pegiat wisata Muslim sekaligus penggagas berdirinya Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF), H Priyadi Abadi.

Dalam buku ini, Priyadi Abadi tidak hanya memberikan referensi perihal destinasi wisata halal di berbagai negara. Ia juga memberikan ulasan terkait potensi industri halal secara global.

Ia menilai, industri halal berkembang sangat pesat di dunia. Bisnis yang berbasis pada nilai-nilai keislaman ini tidak hanya dikembangkan oleh negara berpenduduk mayoritas Muslim, tetapi juga dilakukan oleh negara-negara non-Muslim.

Selain pariwisata halal, industri halal lainnya yang tengah mengalami perkembangan pesat adalah makanan halal  atauhalal food dan busana Muslim. Global Islamic Report memaparkan, nilai ekonomi industri halal pada 2015 mencapai 1,8 triliun dolar Amerika Serikat. Indonesia sendiri berada pada posisi 10 dalam industri dan pasar halal dunia.

Lantas, bagi Anda yang hendak melakukan perjalanan mancanegara untuk mendatangi destinasi wisata halal, Priyadi Abadi, dalam bukunya, menerangkan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan. Misalnya, tidak meninggalkan bagasi tanpa pengawasan karena rawan diselipkan obat-obatan terlarang oleh pihak tak bertangggung jawab, tidak lupa menggandakan paspor dan visa guna mengantisipasi kehilangan dokumen diri, dan lain-lain.

Adapun perihal destinasi, salah satu tempat yang direkomendasikan Priyadi Abadi adalah masjid agung di Paris, Prancis, yakni Grande Mosquèe de Paris. Bagi Anda yang tengah melancong ke Kota Mode dunia, mengunjungi masjid agung Paris, yang notabene masjid terbesar di daerah Eropa Barat, merupakan salah satu pilihan.

Selain megah, Grande Mosquèe de Paris juga memiliki sisi historis. Masjid tersebut didirikan setelah berakhirnya Perang Dunia I sebagai bentuk terima kasih Prancis kepada komunitas Muslim di sana yang ikut bertempur melawan pasukan Jerman. Tercatat sekitar 100 ribu Muslim tewas dalam perang tersebut.

Masih di kawasan Eropa, tepatnya di Belgia, Priyadi Abadi merekomendasikan Islamic and Cultural Center di Brussels untuk dikunjungi para pelancong Muslim. Bangunan masjid di pusat kebudayaan Islam tersebut didirikan pada 1879.

Sebelum beralih fungsi menjadi masjid pada 1978, Islamic and Cultural Center Brussels merupakan gedung pameran nasional Belgia. Selain itu, Masjid Islamic and Cultural Center juga menjadi masjid tertua di Brussels.

Selain dua destinasi tadi, Priyadi Abadi masih memiliki beberapa rekomendasi destinasi wisata halal. Dengan buku ini, ia berharap, kegiatan wisata seorang Muslim pun dapat bernilai ibadah. Selain itu, Priyadi Abadi juga mendambakan bukunya dapat membuka mata para pelaku bisnis perjalanan agar tidak hanya menggarap haji dan umrah. Tetapi, juga menyediakan rute wisata ke berbagai destinasi halal mancanegara. (Kamran Dikarma)

Judul: Muslim Traveller Solutions

Penulis: Priyadi Abadi

Penerbit: AMP Press

Cetakan: Oktober 2016

Tebal: 117 halaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement