Rabu , 29 Jun 2016, 17:50 WIB

Promosi Pariwisata Indonesia Ikut Sertakan Kuliner Khas Nusantara

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
dok Republika
Soto, salah satu ragam kuliner paling kaya di Indonesia.
Soto, salah satu ragam kuliner paling kaya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerap disebut negara agraris, Indonesia memiliki ke khasannya sendiri dalam menciptakan bumbu-bumbu panganan yang nikmat dan unik untuk disantap.

Hal tersebut yang menjadikan motivasi Kemenpar ikut mempromosikan masakan khas nusantara yang kaya rempah-rempah domestik, untuk menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke negeri dengan jumlah penduduk terpadat keempat ini.

Hal itu direalisasikan Kemenpar dengan menggandeng Djarum Foundation dalam mempromosikan kuliner khas nusantara di Negeri Tirai Bambu. Melihat animo masyarakat Cina yang ramai berkunjung ke restoran khas Indonesia, Kemenpar berinisiatif membuka 10 restoran lagi di negeri panda tersebut.

"Kita akan membuka 10 restoran lagi di beberapa kota besar Cina, seperti Shanghai, Beijing, dan Guangzhou serta di beberapa secondary cities disana," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (DBP3M) Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, pada jumpa pers bertajuk Peluang dan Progres Promosi Pariwisata Mancanega di Pertengahan Tahun 2016, yang bertempat di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa (28/6).

Menanggapi perbedaan cita rasa dari lidah wisman, Pitana mengaku akan mengikuti jejak Thailand dengan menggunakan sistem Frozen Ingredient, dengan tidak membuat bumbu dan dibuat Frozen (dipanaskan atau didiamkan) jika wisman merasa tidak familiar dengan bumbu yang sangat khas nusantara, tanpa menghilangkan ke khasannya.

Kementerian Pariwisata terus bergerak cepat dan akurat dalam menentukan strategi pemasaran potensi wisata di Indonesia dengan berbagai cara, salah satunya dengan pembebasan visa melalui penerbangan Garuda Indonesia yang sudah melebarkan sayap dan melakukan ekspansi rute penerbangan ke berbagai negara.

Terbukti, strategi yang dijajaki terbilang efektif dengan lebih dari satu juta wisman berkunjung ke Indonesia per bulannya.

Hal tersebut ditengarai berkat bantuan dan kepedulian masyarakat Indonesia dalam mempromosikan wisata nusantara dan menjaga keindahan alam, kebudayaan, dan keseniannya.