Ahad 01 Aug 2010 22:39 WIB

Di Gua Rancang Kencono, Walisongo Matangkan Strategi Dakwah di Jawa

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL--Di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta, salah satu obyek wisata yang menarik adalah gua. Di kabupaten yang terletak di arah selatan Yogyakarta ini, terdapat sedikitnya 240 buah gua. Gua tersebut selain unik juga ada batuan karst yang merupakan peninggalan zaman dulu, sehingga seringkali digunakan sebagai wisata pendidikan.

Di antara beberapa gua yang dikenal dan dikunjungi wisatawan, menurut Republika, Gua Rancang Kencono yang paling menarik.

Gua Rancang Kencono merupakan gua purba terdapat di Desa Beberan, Kecamatan Playen. Gua ini sejajar dengan gua Braholo yang terdapat di Rongkop Gunungkidul yang telah terhuni 3.000 tahun yang lalu. Karena di Gua tersebut ditemukan juga artefak batu dan tulang yang diperkirakan hidup ribuan tahun yang lalu, Kata Tri Harjono yang sudah sejak 1996 menjadi Kepala Desa Bleberan. Kanan-kiri jalan menuju gua itu adalah hutan jati.

Dikatakan Gua Rancang Kencono, karena gua ini dulu digunakan untuk menyusun atau merencanakan strategi perang antara laskar Mataram dengan penjajahan Belanda pada tahun 1720-an. Laskar Mataram tersebut adalam Kyai Soreng Pati, Kyai Putut Linggo Bowo, dan Kyai Kromo Wongso. Bahkan dari buku mozaik pusaka budaya, tempat ini juga sebagai pertemuan Pangeran Diponegoro dengan Sentot Prawirodirdjo serta petinggi Kerajaan Mataram pada waktu itu.

Oleh Kyai Soreng Pati dan Kyai Putut Linggo Bowo gua tersebut diberi nama Gua Rancang Kencono karena tempat tersebut digunakan untuk merencanakan sebuah kegiatan kabajikan/mulia (emas). Di dalam gua ada sebuah ruangan gelap untuk bersemedi. Untuk masuk ke ruang tersebut melalui lorong sangat sempit hanya bisa dimasuki satu badan dan harus merunduk/jongkok sepanjang sekitar dua meter.

Yang sering digunakan sebagai tempat para laskar dan prajurit di pelataran (halaman) Gua Rancang Kencono yang tumbuh pohon rindang besar bernama pohon Tlumpi (terminalia edulis). Usia pohon tersebut sekitar 200 tahun. Konon kabarnya di lokasi ini dulu juga sebagai tempat persinggahan para Wali Songo yang juga sebagai tempat penyusunan strategi penyebaran agama Islam waktu itu.

Dengan adanya beberapa lokasi wisata dengan nuansa sangat alami dan menarik tersebut pada tanggal 3 Juli 2010 masyarakat melaunching Desa Beberan sebagai Desa Wisata ''Kami berharap pada tahun 2011 lokasi menuju Gua Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk sudah diaspal,'' harap Tri Harjono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement