Jumat 15 Jul 2011 19:55 WIB

Green Travel, Berwisata Ramah Lingkungan

Tempat wisata tetap bersih terjaga jika kita menerapkan konsep Green Travel.
Foto: Nyanyu/PicnicHolic
Tempat wisata tetap bersih terjaga jika kita menerapkan konsep Green Travel.

Belakangan ini  Go Green sudah menjadi semacam gaya hidup masyarakat. Kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga lingkungan yang mulai rusak dan pengaruh issue Global Warming melatarbelakangi masyarakat untuk mengubah gaya hidupnya agar lebih ‘ramah lingkungan’.

Bersepeda, mendaur ulang barang bekas, memilah sampah kering saat membuang sampah, mengurangi penggunaan plastic, merupakan beberapa contoh yang dikampanyekan baik oleh pemerintah maupun komunitas-komunitas tertentu untuk diimplementasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak yang mengartikan Green Travel adalah Jalan-jalan ke alam bebas, mengunjungi cagar alam, hutan, pantai atau pun pegunungan. Padahal, Green Travel tidaklah hanya sebatas ‘green’  destinasinya saja, tetapi lebih kepada attitude kita saat mencapai destinasi tersebut.

Green Travel adalah sebuah konsep ‘travelling yang ramah lingkungan’. Jika kita mengunjungi hutan atau pun pegunungan namun kita merusak habitat didaerah tersebut, hilanglah pengertian akan Green Travel.

Lalu, bagaimana agar dalam setiap perjalanan/travelling kita tetap berada di jalur Green Travel? Berikut tips-tips berwisata ramah lingkungan:

1. Jika memesan tiket melalui booking online, hindari untuk mencetak tiket tersebut. Catat detail dan kode bookingnya di buku catatan atau HP anda. Jangan lupa juga untuk menyimpan file soft copynya. Hal ini merupakan langkah menghemat kertas. Semakin banyak kertas digunakan, akan semakin banyak pohon yang ditebang sebagai bahan baku kertas.

2. Selalu membawa dustbag/goody bag/reusable bag saat bepergian. Saat ini banyak dijual goody bag yang terbuat dari bahan parasut tipis sehingga mudah dilipat dan diselipkan ke dalam hand bag atau saku kita. Saat kita berbelanja, barang belanjaan tersebut bisa kita masukkan ke dalam goody bag, jad kita tidak perlu menerima kantung plastik/paperbag lagi dari si penjual. Inilah cara menghemat penggunaan plastik.

3. Agar packing menjadi ringkas, pindahkan sabun cair ataupun shampo ke dalam wadah yang lebih kecil. Manfaatkan botol bekas kosmetik lain yang berukuran lebih kecil dan sudah dicuci bersih. Penggunaan shampoo sachet dengan alasan lebih hemat dan ringkat bukanlah cara yang baik. Shampo sachet justru menambah jumlah sampah plastic di lokasi wisata.

4. Selain menggunakan alas kaki yang nyaman, pilihlah juga alas kaki yang mudah dibersihkan. Alas kaki dari bahan jelly/karet bisa jadi alternatif karena mudah dibersihkan. Semakin mudah dibersihkan semakin hemat air dan sabun.

5. Biasakan mengantongi 1 kantung plastik di saku/tas anda saat meninggalkan penginapan. Hal ini untuk mencegah kita membuang sampah sembarangan apabila diluar tidak menemukan tempat sampah

6. Mulailah membuang sampah secara dipilah. Biasakan membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah kering dan sampah basah. Hal ini akan memudahkan petugas kebersihan dalam hal mendaur ulang sampah tersebut.

7. Biasa membawa tisu? sah-sah saja karena tisu sangat berguna saat kita travelling. Tapi jangan lupa juga untuk membawa sapu tangan. Penggunaan tisu bisa dikurangi apabila kita juga membawa sapu tangan. Kenyataannya, semakin banyak tissu dipakai akan semakin banyak pohon yang ditebang.

8. Saat travelling, disarankan juga membawa wadah makanan. Saat kita membeli makanan diluar, kita bisa menghindari penggunaan plastik, bungkus kertas ataupun stereofoam yang jelas-jelas menjadi sampah yang sulit didaur ulang. Bawa juga tumbler/wadah minum. Kita bisa mengisi ulang tumbler kita di penginapan/restaurant. Kita tidak perlu lagi membeli air minum kemasan, sehingga sampah botol plastic juga tidak menumpuk.

9. Jangan meninggalkan jejak apa pun di tempat wisata, selain foto.

10. Jangan memberi makanan kepada hewan-hewan yang kebetulan ada di tempat wisata. Hal tersebut akan mengakibatkan hewan-hewan menjadi ketergantungan pada pengunjung dan bertindak agresif kepada pengunjung

Siap jalan-jalan? jangan lupa aturan Green Travel-nya yaaa…

Nyanyu Partowiredjo, pelaku wisata

[email protected]

Rubrik ini bekerja sama dengan PicnicHolic

www.picnicholic.webs.com

@PicnicHolic

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement