Kamis 30 Nov 2017 05:05 WIB

Kenali Sejumlah Gejala Gangguan Jiwa Berat

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bipolar merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan jiwa.
Foto: ist
Bipolar merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Terdapat tiga jenis gangguan jiwa yang dialami manusia, yakni dari kecil, sedang hingga berat. Dari sejumlah tingkatan itu, gangguan jiwa berat atau psikosis tentu yang paling diwaspadai.

Dokter Kesehatan Jiwa dari Universitas Brawijaya (UB), D. Surya Yudha tata Sp.KJ menerangkan, gangguan jiwa berat seperti skizofrenia sebenarnya gejala awalnya dapat dikenali dengan baik. Bahkan, gejalanya dapat muncul sejak penderita berada di usia remaja. Ada juga gejala yang terasa sebelum sakit atau yang lebih dikenal sebagai premorbid dan prodormal.

Menurut Surya, terdapat tanda-tanda premorbid yang muncul sebelum fase prodromal (gejala awal--Red) terjadi. "Gejala ini dapat berlangsung selama beberapa hari atau sampai beberapa bulan," ujar Psikiater dari RSUD Saiful Anwar Malang kepada Republika.co.id, Rabu (29/11).

Surya menjelaskan, seringkali pasienmemiliki gambaran kepribadian yang diam, pasif dan sangat introvert (tertutup--Red). Bahkan, pasien acap tidak atau hampir tak sama sekali memiliki teman sejak kecil. Semua ini kemungkinan besar karena adanyafaktor-faktor yang dapat menjadi stressor atau presipitan semisal perubahan pada sosial atau lingkungan.

"Misalnya, berpindah ke luar kota untuk melanjutkan sekolah, menggunakan NAPZA, kehilangan keluarga dan orang dekat (meninggal atau berpisah jauh), dan sebagainya," terangnya.

Saat berada dalam kondisi itu, Surya mengatakan, biasanya remaja dengan gambaran ini akan mulai menjauhi aktivitas-aktivitas yang mengharuskan bersosialisasi dengan orang lain. Salah satu contoh seperti remaja yang selalu berusaha menghindari aktivitas ekstrakurikuler di sekolah. Mereka lebih menyukai aktivitas sendiri seperti menonton televisi atau bioskop, mendengarkan musik danbermain gim di komputer atau gawai.

Selain itu, Surya menambahkan,gejala-gejala awal juga dapat terlihat dari mimik wajah yang mulai menumpul. Kemudian sudah mulai kehilangan kemauan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Mereka juga nampak kehilangan minat terutama saat melakukan aktivitas sosial, termasuk mulai sedikit bicara. "Bahkan, mungkin mulai muncul halusinasi dan pikiran aneh walau belum menonjol," tegasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menemukan 1.100 kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Malang, baik di tingkatan kecil, sedang maupun berat. Data ini diperoleh dari awal Januari sampai September 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement