Selasa 21 Nov 2017 16:26 WIB

Ibu Berperan Penting Pahami Diabetes

Diabetes (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Diabetes (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran perempuan terutama ibu penting dalam memahami soal penyakit diabetes untuk menghindari terjadinya kasus diabetes melitus pada keluarganya. Hal itu diungkapkan ahli endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Farid Kurniawan SpPD.

"Kalau satu wanita pengetahuannya cukup soal kesehatan, dia akan menyalurkan nutrisi dan mengedukasi kepada seluruh keluarganya," katanya di Jakarta, Selasa (21/11).

Farid menyebutkan alasan Hari Diabetes Dunia 2017 mengusung tema "Wanita dan Diabetes" karena perempuan berperan penting menyalurkan edukasi dan nutrisi yang baik untuk kesehatan keluarganya.

Selain itu, katanya, perempuan juga harus mewaspadai diabetes karena bisa memengaruhi kondisi janin ketika ia hamil dan berpengaruh besar terhadap angka kematian ibu dan anak. Apabila perempuan yang mengalami diabetes saat mengandung, maka kehamilannya berisiko tinggi dan harus melakukan tata laksana diabetes pada ibu hamil atau diabetes gestasional secara disiplin.

Farid menjelaskan perempuan hamil dengan diabetes harus mengelola gaya hidup, terutama mengatur jumlah kalori sesuai yang dibutuhkan tubuh. "Aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu, dan manajemen berat badan," kata Farid.

Jika berat badan ibu hamil normal, toleransi peningkatan berat badannya antara 7-18 kilogram dengan catatan tidak dalam masa yang singkat. Untuk perempuan dengan diabetes dan mengalami kegemukan atau obesitas paling banyak kenaikan berat badannya 11,4 kilogram.

Selain itu, katanya, perempuan hamil dengan diabetes juga diperbolehkan mengonsumsi obat penurun kadar gula atau bahkan suntik insulin. "Tidak apa-apa disuntik. Jarumnya sangat kecil, nggak akan membahayakan. Bahkan sampai ke rahim pun enggak," kata Farid.

Diabetes saat kehamilan atau diabetes gestasional bisa berbahaya karena menyebabkan beberapa komplikasi seperti preeklamsia pada ibu, komplikasi proses persalinan, dan berisiko mengidap diabetes tipe 2 di kemudian hari. "Ibu hamil dengan diabetes bisa preeklamsia sampai kejang-kejang," kata Farid.

Pengaruh pada bayinya ialah bayi terlahir lebih dari empat kilogram, terlahir prematur, pertumbuhan janin terhambat, hiperbilirubinemia atau bayi kuning setelah lahir, berisiko mengidap penyakit diabetes tipe 2 saat dewasa,  dan kematian dalam kandungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement