Selasa 24 Oct 2017 19:36 WIB

Mengatasi Kondisi Wasir

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Makanan yang dikonsumsi harus bervariasi jenisnya agar tercukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Foto: pixabay
Makanan yang dikonsumsi harus bervariasi jenisnya agar tercukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memastikan apakah seseorang terkena wasir umumnya tidak perlu pemeriksaan khusus. Dokter akan melakukan pemeriksaan kondisi sekitar area terdampak saja.

"Jika ada kecurigaan penyakit lain misalnya polip atau kanker, dokter akan menyarankan pemeriksaan khusus antara lain anuskopi (teropong anus), rektoskopi (teropong rectum), sigmoidoskopi bahkan kolonoskopi disertai biopsi untuk evaluasi lebih lanjut," jelas Dokter Spesialis Bedah Klinik Rumah Wasir dr Firdaus, SpB dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/10).

Memulai pola hidup sehat dengan banyak minum air putih (6 sampai 8 gelas/hari), memperbanyak mengkonsumsi serat dari sayur dan buah-buahan merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi hemoroid. Beberapa obat-obatan mungkin diberikan dokter, seperti obat penghilangkan rasa nyeri, obat pencahar untuk atasi sembelit, pemberian zalf atau pil anus (supositoria) untuk mengurangi iritasi, serta antibiotik bila terjadi infeksi.

Langkah pembedahan diindikasikan untuk mereka penderita hemoroid derajat 3 dan 4, atau yang telah gagal dengan pemberian obat-obatan. Beberapa teknik pembedahan yang dilakukan dokter meliputi; hemorrhoid dectomi, konvensional, bipolar electrocoagulation, rubber band ligation, stapler, biological electrical impedance auto-measurement (BEIM), dan laser.

"Teknik BEIM, memiliki beberapa keuntungan seperti; jaringan luka langsung ditutup dengan panas yang dihasilkan dari alat, sehingga minimal perdarahan. Risiko terjadinya infeksi dapat dikurangi. Nyeri pascatindakan dapat diminimalkan," jelas dr. Firdaus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement