Selasa 20 Oct 2015 06:52 WIB

Hormon Stres Kortisol dalam ASI Ternyata Pengaruhi Perilaku Sosial Anak

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ibu menyusui
Foto: flickr
Ibu menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru yang dilakukan US National Institute of Child Health and Human Development menyatakan hormon stres yang ditemukan dalam air susu ibu (ASI) yaitu Kortisol dapat mempengaruhi perilaku sosial anak setelah mereka disapih (disusui).

‘’Hasil penelitian kami menunjukkan peran hormon dalam susu ibu, mulai saat lahir, neurologis bayi berikutnya dan pengembangan perilaku,’’ ujar penelitian US National Institute of Child Health and Human Development seperti dikutip dari laman Independent, Selasa (20/10).

Penelitian menguji efek tingkat hormon kortisol pada 26 bayi monyet resus betina. Para ilmuwan menemukan bayi yang menyusu pada ASI yang mengandung kadar tinggi kortisol tampaknya kurang impulsif pada usia enam bulan. Para ilmuwan juga menemukan hubungan antara tingkat kortisol lebih tinggi dan kortisoL yang kurang menyebabkan kurangnya inisiasi perilaku sosial bayi laki-laki seperti bermain.

Tahun lalu ditemukan bahwa tingkat kortisol dalam ASI dapat bervariasi antara ibu dan hormon yang mempengaruhi putra dan putrinya secara berbeda. Sementara studi sebelumnya telah mengkaitkan tingkat tinggi hormon untuk monyet dan manusia.

"Secara kolektif, hasil kami menunjukkan peran hormon dalam susu ibu, mulai saat lahir, di neurologis bayi berikutnya dan pengembangan perilaku. Penelitian selanjutnya akan dapat memanfaatkan hasil ini untuk menentukan mekanisme dari jenis pemrograman, "tulis para peneliti.

Para ilmuwan percaya itu sebisa mungkin menemukan mekanisme biologis awal yang terlibat dalam perkembangan otak melalui penelitian lebih lanjut ke dalam ASI,maupun pengembangan formula instan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement