REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND, AS - Direktur Geriatric Psychiatry di Rumah Sakit Johns Hopkins, Susan Lehmann mencatat dari sebuah penelitian, depresi berat terjadi pada sekitar dua persen orang dengan usia 65 tahun. Sedangkan serangan depresi ringan sekitar seperempat dari mereka. Jumlah penderita depresi lebih tinggi di panti jompo.
"Ini bisa disebut depresi ringan, tetapi dapat berdampak besar pada fungsi dan kualitas hidup. Sehingga kami benar-benar harus mengambil tanda-tanda masalah serius," ujarnya.
Depresi juga diketahui lebih banyak terjadi pada wanita. Para wanita rentan depresi sejak masa pubertas hingga melewati usia 80 tahun. Lehmann mengatakan, faktor keturunan juga memainkan peran dalam kerentanan depresi tanpa mengenal usia.
Meski demikian, kata Lehmann, dibanding faktor genetik, faktor biologis lebih banyak mempengaruhi munculnya depresi di usia tua.
Diabetes juga dapat ikut andil dalam resiko depresi. "Diabetes melipatgandakan resiko depresi, dan depresi dapat menjadi faktor resiko diabetes. Keduanya saling mempengaruhi," ujar Lehmann. Selain itu, depresi juga berhubungan erat dengan penyakit jantung koroner.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
