Rabu 31 May 2017 15:18 WIB

Pekerjaan Paling Berisiko Saat Karyawannya Kurang Tidur

Tidur di tempat kerja (Ilustrasi)
Foto: CORBIS.COM
Tidur di tempat kerja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 85 persen gangguan tidur yang didata American Sleep Disorders Association adalah mendengkur hingga sleep apnea. Sepertiga orang Amerika dinyatakan insomnia. Ini menyebabkan mereka menderita berbagai penyakit, termasuk hipertensi, obesitas, depresi, hingga penyakit jantung dan stroke.

Pekerjaan apa paling berisiko ketika kualitas tidur karyawan terganggu, khususnya saat berpuasa?

Konsultan neuropsychiatrist yang juga Direktur Medis di London Sleep Centre Dubai, Irshaad Ebrahim mengatakan profesi tersebut adalah sopir transportasi umum, pegawai rumah sakit, khususnya dokter dan perawat, pekerja konstruksi dan karyawan yang bekerja menggunakan mesin berat.

Berapa banyak seseorang sebaiknya tidur? Dilansir dari The National, Rabu (31/5), National Sleep Foundation Amerika Serikat merekomendasikan tujuh hingga delapan jam bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas, dan tujuh hingga sembilan jam untuk mereka yang berusia 18-64 tahun. Survei yang pernah dilakukan menyebutkan responden rata-rata membutuhkan tidur efektif tujuh jam dan 13 menit sehari supaya otak berfungsi sebaik mungkin.

Karyawan setidaknya perlu tidur enam jam dan 31 menit pada hari kerja, dan tujuh jam dan 22 menit pada akhir pekan. Sebanyak 69 persen responden yang disurvei menyatakan mereka kurang tidur di hari kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement