Rabu 03 May 2017 19:50 WIB

Obat Herbal Baiknya Dilengkapi Informasi dan Bukti Klinik yang Teruji

Obat-obatan herbal
Foto: dok istimewa
Obat-obatan herbal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan obat herbal di kalangan masyarakat sudah banyak dikenal manfaatnya. Hanya saja, penggunaan obat herbal perlu diwaspadai karena obat herbal tidak luput dari efek yang juga bisa merugikan.

Penggunaan obat herbal perlu ditunjang dengan penyebaran informasi lengkap dari obat herbal itu sendiri dengan bukti klinik yang teruji.

"Belum lagi interaksinya bila diberikan bersamaan dengan obat modern atau sedia jadi, dikombinasikan dengan obat herbal lainnya atau dengan makanan sehari-hari, sehingga obat herbal bisa jadi kawan, bisa juga lawan," jelas Guru Besar Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) Aznan Lelo.

Hal itu dikatakan Aznan Lelo saat seminar kesehatan "Peranan Complementary And Alternative Medicine Dalam Manajemen Pengobatan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2, di Medan, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, bagi sejawat yang faham dan yakin dengan keunggulan obat herbal dapat memberitahukan kepada pasiennya dengan informasi yang jelas.

"Sehingga pasien benar dalam menggunakan dan memperoleh manfaatnya," kata dia.

Menurutnya, Sozo Formula Manggata 1 (SoMan) adalah salah satu obat tradisional yang bisa menjadi kawan karena telah teruji klinik untuk pengobatan penyakit diabetes.

Guru Besar Fakultas Farmasi Klinik sekaligus Tim Ketua Peniliti SoMan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Zullies Ikawati menjelaskan, pengujian SoMan dilakukan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mulai bulan Desember 2015 hingga Mei 2016.

Dalam pengujiannya, Tim Peneliti melibatkan pasien DM tipe 2 (yang tidak tergantung insulin) di mana metode penilitiannya berupa randomized controlled trial, double blind, consecutive sampling, dan random allocation.

"Penggunaan Jamu Tetes SoMan dengan dosis 10 tetes 3 kali sehari selama 3 bulan yang dikombinasikan dengan metformin menunjukkan penurunan FPG yang signifikan dibandingkan dengan kombinasi plasebo dan metformin," jelasnya.

Meskipun hanya produk dalam kategori jamu, Direktur Utama PT Harvest Gorontalo Indonesia selaku produsen SoMan, M. Yamin Lahay menambahkan, pihaknya terus mengupayakan peningkatan kualitas dan mutu produk. Salah satunya dengan melakukan sejumlah pengujian pra-klinik dan klinik dilembaga kredibel dan independen.

Saat ini, SoMan telah mengantongi hasil pengujian di antaranya; uji kandungan di Labolatorium Saraswanti di mana SoMan mengandung multivitamin (A,C,E,K), omega (3,6,9), asam amino essensial dan non-essensial, EPA, DHA dan mineral. SoMan juga telah lolos Uji Toksisitas di LPPM IPB, Uji Praklinik Kolesterol di Universitas Pancasila, dan Uji Klinik Gula Darah di UGM.

Hal penting lainnya adalah Soman terdaftar resmi di BPOM dan bersertifikat halal dari MUI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement