Rabu 08 Mar 2017 14:11 WIB

Seleb Ini Ajak Remaja Putri Jangan Galak

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Cut Meyriska
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Cut Meyriska

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ria Ricis, Jessica Mila, dan Cut Meyriska mengampanyekan gerakan pola makan sehat The Pretty and Picky untuk para remaja di Indonesia. Selebritas muda itu mengajak kalangan remaja putri usia 16-19 tahun untuk lebih pilih-pilih alias picky dalam menentukan makanan yang akan dikonsumsi.

"Anak muda 'jangan asal galak', alias jangan asal pilih makanan bergaram, bergula, dan berlemak," ungkap Ria menjelaskan arti tagar #janganasalgalak yang menjadi salah satu tema gerakan pada peluncuran kampanye di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).

Selain membatasi makanan yang terlalu banyak mengandung gula, garam, dan lemak, kampanye tersebut juga mengajak remaja putri untuk #kepokomposisi. Artinya, konsumen muda diimbau mencermati kandungan komposisi yang tertera pada label pangan di makanan kemasan.

Dalam mendukung gerakan sosial tersebut, Ria ditemani Jessica Mila dan Cut Meyriska, yang telah menerapkan pola hidup sehat sedari muda. Ketiganya didapuk menjadi duta kampanye karena kesadaran tinggi dalam menjaga kesehatan dan konsisten melakukannya dalam keseharian.

Kampanye The Pretty and Picky digagas oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), Pemerintah Kerajaan Belanda, dan Kementerian Kesehatan RI. Sejak dirilis hari ini, gerakan akan berjalan selama tiga bulan ke depan dengan aktivitas kreatif di media sosial serta edukasi lewat laman daring.

Nutrisionis Seala Septiani yang turut mendukung kampanye menyebutkan, kebiasaan makan yang salah di kalangan remaja putri bisa menyebabkan masalah beban ganda. Sementara makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas, porsi makan dan gizi tak seimbang juga membuat remaja rentan kekurangan zat gizi tertentu.

"Solusinya adalah moderasi, bukan menghilangkan, tetapi menyeimbangkan asupan yakni lima sendok makan lemak, empat sendok makan gula, dan satu sendok teh garam per hari," tutur dosen pengajar di Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement