Jumat 09 Dec 2016 09:53 WIB

Tuberkulosis Saat Hamil? Ini yang Harus Dilakukan

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Tuberkulosis
Foto: Reuters
Tuberkulosis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit tuberkulosis (TB) bisa disembuhkan secara total melalui pengobatan yang teratur selama enam hingga delapan bulan. Akan tetapi, proses pengobatan ini tak jarang menjadi dilema tersendiri bagi penderita TB yang juga sedang dalam masa kehamilan.

"Banyak orang yang TB kemudian dia hamil, lalu buru-buru setop pengobatan karena takut (berdampak pada janin)," kata spesialis paru RSUP Persahabatan dr Diah Handayani SpP saat ditemui dalam Edukasi Tuberkulosis di Transportasi Publik bersama Johnson & Johnson Indonesia di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

Padahal, Diah mengatakan obat-obat yang umum digunakan dalam kasus TB seperti rifampisin, INH, etambutol, pirazinamid dilaporkan aman untuk bayi. Oleh karena itu, Diah mengatakan pengobatan TB tetap bisa dilanjutkan meski penderita dalam kondisi hamil.

"Boleh pakai obat TB asal bukan yang injeksi," tambah Diah.

Diah mengatakan, konsumsi obat TB selama masa kehamilan memang tidak bisa dijamin 100 persen tidak memberikan efek pada bayi dalam kandungan. Meski begitu, Diah mengatakan kemungkinan timbulnya efek yang tidak diinginkan terhadap bayi ini jauh lebih kecil dibandingkan manfaat yang didapatkan ibu hamil melalui pengobatan TB.

"Jauh lebih membahayakan jika ibunya nggak diobatin daripada ketakutan akan obat itu sendiri," terang Diah.

Meski pengobatan TB bisa diteruskan selama masa kehamilan, Diah mengatakan akan lebih baik jika kehamilan dapat ditunda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement