Rabu 07 Dec 2016 09:45 WIB

Iklan Snack di TV Dorong Pola Makan tak Sehat pada Anak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Anak menonton televisi
Foto: pixabay
Anak menonton televisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak usia prasekolah yang sering menonton iklan kudapan (snack) di televisi berpotensi terpengaruh pola makan tak sehat setelahnya. Tim peneliti yang dipimpin asisten profesor pediatri di Dartmouth College Hannover, Jennifer Edmond mengatakan obesitas menjadi ancaman kesehatan anak-anak di dunia.

"Anak-anak begitu mudah terpengaruh iklan makanan di TV dan mereka bisa tergoda makan lebih banyak, meski tidak sedang lapar," kata Emond, dilansir dari Web MD, Rabu (7/12).

Anak-anak usia prasekolah rata-rata menonton televisi tiga jam setiap hari. Tim memantau 60 anak usia dua hingga lima tahun dari New Hampshire dan Vermont. Sebagian anak diminta menonton film boneka Sesame Street selama 14 menit penuh tanpa dijeda iklan makanan.

Kelompok kedua menonton acara lain dengan iklan kudapan asin populer yang dibintangi artis anak. Kedua kelompok sama-sama disajikan makanan ringan di hadapannya.

Hasilnya? Kelompok anak yang menonton iklan mengonsumsi 29,5 kilo kalori lebih banyak setelah menonton dibandingkan kelompok kedua.  Peneliti menyimpulkan bahwa iklan makan di TV bisa mendorong anak makan lebih banyak meski mereka tidak lapar. Pembatasan iklan komersial tentang makanan saat jam siaran anak bisa membantu pola makan lebih sehat dan anak pun mengonsumsi kalori lebih sedikit atau hanya sesuai yang dibutuhkan. Studi ini sudah diterbitkan dalam Journal of Pediatrics November lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement