Rabu 02 Nov 2016 09:28 WIB

Jangan Abaikan Kesehatan Gigi Susu

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Gigi susu anak
Foto: blogspot.com
Gigi susu anak

REPUBLIKA.CO.ID, Tak jarang, orang tua kurang menaruh perhatian besar terhadap kesehatan gigi sulung (susu) anak. Salah satu penyebabnya ialah anggapan bahwa gigi susu akan tergantikan dengan gigi tetap seiring bertambahnya usia. "Itu anggapan yang sangat tidak betul," sanggah dokter gigi sekaligus Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pusat Udijanto Tedjosasongko saat ditemui dalam sosialisasi Clinpro White Varnish bersama 3M Indonesia.

Salah satu masalah gigi paling umum yang ditemukan pada anak-anak ialah karies gigi. Karies gigi ini terjadi ketika permukaan terluar gigi (enamel) yang terdiri atas beberapa mineral mengalami demineralisasi karena terkikis oleh asam. Asam dapat timbul akibat kombinasi antara kondisi gigi, kebersihan gigi yang tidak terjaga dalam waktu lama, mikroorganisme di dalam mulut serta sisa-sisa makanan yang menempel di gigi.

Jika keempat faktor tersebut terjadi secara bersamaan, dia mengatakan, akan membuat gigi anak menjadi berlubang atau karies. Udijanto mengatakan berdasarkan penelitian, anak-anak yang mengalami karies gigi memiliki kecenderungan untuk mengalami karies gigi pula ketika dewasa.

Senada dengan Udijanto, dokter gigi sekaligus Ketua IDGAI Jawa Timur Sindy C Nelwan mengungkapkan bahwa kesehatan gigi susu juga berpengaruh pada kesehatan gigi dan kesehatan anak secara umum di masa mendatang. Ketika gigi susu tidak terjaga dan rusak, maka kemungkinan besar gigi susu akan tanggal atau dicabut sebelum waktunya.

Gigi susu yang tanggal atau dicopot sebelum waktunya ini akan menyisakan ruang kosong di antara gigi lainnya. Sementara gigi tetap atau gigi dewasa belum siap tumbuh, gigi-gigi di samping area kosong ini akan mulai bergeser. Pergeseran ini akan membuat gigi tetap yang muncul kemudian akan tumbuh di tempat yang salah. "Akibatnya, seringkali gigi menjadi berantakan, tidak tumbuh dengan rapi," jelas Sindy.

Posisi gigi yang tidak beraturan akan memengaruhi kualitas mengunyah anak tersebut nantinya. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akibat gigi yang berantakan akan memaksa saluran pencernaan untuk bekerja lebih keras. Akibatnya, dalam jangka waktu tertentu sistem pencernaan di dalam tubuh juga akan mengalami gangguan.

Oleh karena itu, Sindy dan juga Udijanto mengingatkan agar orang tua dapat lebih peduli akan kesehatan gigi anak, termasuk gigi susu. Beberapa cara di antaranya ialah dengan mengajarkan cara menyikat gigi yang benar dan memeriksakan kesehatan gigi anak secara berkala sebelum keluhan timbul.

"Tidak fair membiarkan anak sakit dan hanya diberi pain killer (karena masih gigi susu)," ujar Sindy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement