Selasa 11 Oct 2016 04:45 WIB

Apa yang Terjadi Saat Fungsi Otak Dioptimalkan 100 Persen?

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Otak manusia
Foto: flickr
Otak manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa yang terjadi jika manusia mengoptimalkan 100 persen fungsi otaknya? Pertanyaan itu diajukan oleh pengguna platform tanya jawab Quora yang direspons seorang doktor dalam bidang sistem neural dan kognitif, Yohan John.

John menjelaskan, gagasan bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen dari otak selama hidup hanyalah mitos. Namun, di sisi lain, otak seseorang juga tidak bisa 100 persen optimal sepanjang waktu.

Fungsi otak manusia, kata ia, bergantung pada pola kualitatif aktivitas dan bukan pada segi kuantitasnya. Pola yang berubah-ubah ini memengaruhi aktif tidaknya kelompok neuron.

Optimalisasi otak hingga 100 persen sama halnya dengan mengaktifkan semua neuron itu sekaligus. Ini bukan ide baik, yang dianalogikan John seperti menginjak rem dan pedal akselerator mobil pada saat yang sama.

Terlalu banyak neuron yang aktif secara bersamaan bisa berbahaya, yang dikaitkan dengan epilepsi dan gangguan neurologis lainnya. John mengungkap, itulah dasar dari pandangan bahwa manusia hanya menggunakan sebagian kecil dari otak.

Ia menyebutnya sebagai veneer pseudoscientific untuk sepotong pengetahuan rakyat kuno. Ide itu ialah bahwa tiap individu tak akan menyadari potensi penuhnya sebagai manusia.

John menyebutkan, meningkatkan pikiran dan tingkah laku tak semata terkait dengan aktivitas neural. Sebaliknya, itu adalah tentang bagaimana seseorang dapat mengeksplorasi potensi terpendamnya dalam banyak bidang agar menjadi manusia yang lebih baik.

sumber : Medical Daily
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement