Ahad 25 Sep 2016 20:21 WIB

Waspadai Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening yang Tersembunyi

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Sel kanker kelenjar getah bening atau limfoma.
Foto: webpathology
Sel kanker kelenjar getah bening atau limfoma.

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit kanker kelenjar getah bening Non-Hodgkin atau limfoma Non-Hodgkin merupakan kanker nomor tujuh terbanyak yang ditemukan di Indonesia. Penyakit berbahaya ini umumnya memiliki persentase kesembuhan yang lebih baik jika ditangani lebih dini pada stadium awal.

Akan tetapi, kurangnya pengetahuan akan limfoma Non-Hodgkin pada masyarakat awam tak jarang membuat pasien mendapatkan penanganan medis ketika sudah memasuki stadium lebih lanjut.

"Kebanyakan saat memasuki stadium tiga (baru berobat ke RS)," terang Spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo Dr dr Andhika Rachman SpPD KHOM FINASIM, di Jakarta belum lama ini.

Untuk membantu pasien limfoma Non-Hodgkin agar mendapatkan penanganan medis lebih dini, Andhika mengungkapkan beberapa gejala umum yang diderita oleh pasien limfoma Non-Hodgkin. Salah satu gejala paling sering ditemui pada penderita limfoma Non-Hodgkin, lanjut Andhika, ialah terjadi pembengkakkan di area tubuh yang mengandung kelenjar getah bening.

"Seperti pada lipat leher, tulang selangka, ketikak dan payudara," tambah Andhika.

Akan tetapi pembengkakan ini cenderung berbeda dengan pembengkakan yang timbul akibat infeksi atau peradangan. Jika pembengkakan akibat infeksi atau peradangan terasa nyeri saat disentuh, pembengkakan akibat limfoma Non-Hodgkin tidak menimbulkan rasa sakit ataupun nyeri.

Pembengkakan ini juga biasanya diiringi dengan kondisi tubuh yang menurun. Penderita biasanya akan mengalami demam selama satu minggu tanpa sebab yang jelas disertai dengan rasa tidak nyaman pada bagian perut. Penderita limfoma Non-Hodgkin juga biasanya akan merasa lebih cepat lelah ketika beraktivitas.

Gejala lain yang cukup umum ditemukan ialah terjadinya penurunan berat badan lebih dari 10 persen dalam waktu enam bulan tanpa adanya upaya diet atau sebab yang jelas. Selain itu, penderita juga akan berkeringat di malam hari meskipun sedang berada dalam ruangan bersuhu dingin. Gejala-gejala ini juga biasanya disertai dengan rasa gatal diseluruh tubuh.

"Keringat malam, berat badan turun, kemudian gatal seluruh tubuh, itu disebabkan oleh metabolisme sel limfoma," ujar Andhika.

Jika menemukan gejala-gejala tersebut, tak ada salahnya jika pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit dilakukan. Hal ini dikarenakan pengobatan terhadap pasien limfoma Non-Hodgkin akan lebih baik jika dilakukan sejak stadium awal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement