Jumat 16 Sep 2016 13:52 WIB

Ilmuwan Teliti Sel Punca untuk Lawan Kebutaan

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pekerja laboratorium sedang melakukan proses pemisahan sel punca.
Foto: EPA
Seorang pekerja laboratorium sedang melakukan proses pemisahan sel punca.

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan tengah mengembangkan penelitian sel punca sebagai solusi melawan kebutaan. Mereka memanfaatkan sel induk dalam tubuh manusia untuk mengatasi degenerasi makula, penyebab umum kebutaan pada lansia di atas 60 tahun.

"Penemuan ini memberikan harapan bagi mereka yang kehilangan penglihatan akibat degenerasi makula karena usia," kata Profesor Benjamin Reubinoff, ahli regenerasi jaringan di Hadassah University Medical Centre di Yerusalem yang membantu mengembangkan teknik.

Sel-sel yang dibudidayakan di laboratorium itu langsung disuntikkan ke dalam mata untuk menggantikan sel yang rusak. Prosedur 15 menit dengan anestesi lokal tersebut telah diujikan pada sejumlah pasien di Amerika Serikat dan Israel.

Dalam studi tersebut, tim peneliti membuat sel punca mampu memperbaiki sel-sel visual atau cahaya. Perbaikan sel epitel pigmen retina itulah yang membuat penglihatan seseorang berangsur membaik.

Reubinoff menjelaskan, proses tersebut memang tidak bisa benar-benar menyembuhkan kebutaan. Namun, penyuntikan sel punca bisa memperlambat perkembangan degenerasi makula secara signifikan.

Prosedur telah dikembangkan untuk membantu mengatasi degenerasi makula dalam bentuk kering yang dialami 90 persen pengidapnya. Hingga kini, degenerasi makula telah memengaruhi sekitar 600 ribu orang di Inggris dan jutaan lainnya di seluruh dunia.

Profesor Reubinoff bekerja sama dengan perusahaan Bitome dari AS dan Cell Cure Neurosciences dari Israel untuk bisa memberikan pengobatan dengan lisensi internasional. Namun, ia masih akan meneliti seberapa sering pasien perlu mendapat suntikan sel punca untuk mendapatkan efek tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement