Senin 13 Jun 2016 14:53 WIB

Ramuan Herbal untuk Mengurangi Kram Saat Menstruasi

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Jintan, salah satu bahan untuk membuat ramuan herbal untuk mengurangi nyeri haid
Foto: Boldsky
Jintan, salah satu bahan untuk membuat ramuan herbal untuk mengurangi nyeri haid

REPUBLIKA.CO.ID, Datang bulan menjadi masalah bagi wanita setiap bulannya. Bukan hanya rasa khawatir dengan bercak yang mengotori pakaian. Tetapi juga rasa sakit di perut yang kadang sulit dikompromi.

Nyeri di bagian bawah perut saat menstruasi kadang sangat menyiksa dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Hal ini yang membuat sebagian wanita memilih untuk berdiam diri di rumah saat mengalami datang bulan.

Tidak sedikit wanita yang memilih mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Obat tersebut mampu meringankan rasa sakit, tetapi memiliki banyak efek samping. Sehingga disarankan untuk menggunakan obat herbal yang jauh lebih aman.

Dikutip dari Boldsky, ada sebuah ramuan yang dapat mengurangi kram saat menstruasi. Bahan yang digunakannya masih mudah untuk ditemukan saat ini.

Bahan yang dibutuhkan adalah dua sendok teh jeera benih atau jintan, satu sendok makan madu dan sati sendok yeh kunyit. Biji jintan sudah dikenal sejak dahulu sebagai obat herbal kuno untuk mengurangi kram menstruasi. Jintan memiliki kemampuan untuk memperlancar aliran darah dan oksigen ke pembuluh darah di sekitar rahim. Hal ini dapat membantu meringankan kram menstruasi.

Kunyit dan madu juga merupakan bahan alami yang dengan anti-inflamasi. Keduanya dapat memberikan bantuan cepat untuk nyeri haid. Campuran jintan, madu dan kunyit juga dapat mengurangi perut kembung selama haid.

Cara membuat ramuan tersebut adalah dengan terlebih dahulu memanaskan air dalam panci. Kemudian, masukkan bahan-bahan sesuai takaran ke dalam panci saat setengah mendidih. Biarkan air mendidih bersama dengan semua bahan. Kemudian, tuangkan campuran ke dalam cangkir. Setelah itu minuman tersebut sudah siap dikonsumsi. Ramuan ini dapat dikonsumsi dua atau tiga kali sehari, sampai rasa sakit berkurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement