REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dilakukan oleh National Toxicology Program menemukan jika ponsel memiliki hubungan tidak baik bagi kesehatan. Ditemukan jika frekuensi yang dihasilkan ponsel berpengaruh pada kanker.
Penilitian dilakukan pada lebih dari 2.500 ekor tikus untuk meneliti seputar kaitan frekuensi tertentu terhadap perkembangan organ. Peneliti National Toxicology Program menggunakan frekuensi radio yang umum dipancarkan oleh ponsel.
Paparan tersebut menyebabkan ditemukannya dua jenis tumor yang terletak di otak dan jantung. Sedangkan tikus yang tidak terpapar frekuensi tidak ditemukan gejala yang sama.
"Mengingat penggunaan global meluas komunikasi mobile di kalangan pengguna dari segala usia, bahkan peningkatan yang sangat kecil dalam insiden penyakit akibat paparan [radiasi frekuensi radio] bisa memiliki luas implikasi bagi kesehatan masyarakat," tulis laporan tersbeut dikutip dari Independent, Ahad (29/5).
Studi yang menelan biaya hingga 25 juta dolar ini juga disponsori oleh pemerintahan Amerika Serikat. Proses penelitian tersebut pun dilakukan selama beberapa tahun.
"Di mana orang-orang mengatakan tidak ada risiko, saya pikir ini berakhir semacam pernyataan," ujar Ron Melnick, mantan peneliti National Toxicology Program.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
