Kamis 19 May 2016 06:55 WIB

Olah Raga Santai Sanggup Kurangi Risiko 13 Jenis Kanker

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Wanita berolah raga
Foto: Republika/Prayogi
Wanita berolah raga

REPUBLIKA.CO.ID, Memanfaatkan waktu santai untuk berolahraga moderat atau sedang seperti bersepeda dan jalan cepat dapat menurunkan risiko kanker. Setidaknya, peneliti menemukan ada 13 risiko kanker yang dapat dihindari dengan berolahraga moderat.

Dalam penelitan, para peneliti melibatkan sebanyak 1,4 juta orang. Dari penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa melakukan aktivitas fisik di waktu luang dapat menurunkan risiko terserang kanker secara drastis.

Sebanyak 27 persen dari para peserta yang secara rutin berolahraga moderat memiliki kecenderungan terhindar dari kanker hati. Di samping itu, sebanyak 26 persen dari peserta penelitian juga memiliki kecenderungan menderita kanker paru-paru lebih rendah. Sebanyak 23 persen dari para peserta juga dapat menurunkan risiko mereka untuk terkena kanker ginjal dengan berolahraga moderat.

Risiko kanker lainnya yang dapat dihindari dengan bersepeda hingga berjalan cepat ialah kanker endometrium, kanker myeloid, kanker darah, kanker usus, kanker otak, serta kanker leher. Risiko kanker kandung kemih, kanker rektum dan kanker payudara pun dapat diturunkan dengan melakukna olahraga moderat secara rutin.

Dari temuan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas olah raga yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko dari banyak jenis kanker. Penurunan risiko kanker dengan berolahraga ini bisa mencapai 7 persen.

"Kesimpulannya, temuan menarik ini menggarisbawahi pentingnya aktivitas fisik di waktu luang sebagai sebuah strategi pengurangan risiko yang potensial untuk mengurangi ancaman kanker," jelas Dr. Marilie Gammon seperti dilansir Telegraph.

Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan data dari 12 penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat serta Eropa sejak 1987 hingga 2004 dan melibatkan 1,4 juta peserta. Dari data yang dihimpun, para tim peneliti membandingkan tingkat aktivitas fisik dengan 26 risiko kanker. Selama 11 tahun observasi lanjutan, peneliti menemukan 186.932 kasus kanker ditemukan dari 1,4 juta peserta penelitian.

"Temuan-temuan ini mendukung dipromosikannya aktivitas fisik sebagai komponen utama dari pencegahan kanker yang lebih luas dan upaya pengendalian," kata ahli epidemiologi dari National Cancer Institute Maryland, Dr. Steven Moore.

Meski begitu, Moore juga mengingatkan bahwa siapa pun tidak boleh melupakan bahwa pola makan, kebiasaan dan faktor lainnya juga memiliki pengaruh pada hasil penelitian. Moore pun merasa perlu adanya pendalaman dari hasil penelitian pasalnya laporan frekuensi olah raga yang dilakukan peserta diisi sendiri oleh para peserta.

(baca: 12 Manfaat Minum Air Hangat untuk Kesehatan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement