Kamis 11 Feb 2016 12:06 WIB

Konstipasi Bisa Sebabkan Anak Mengompol

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak tidur pulas dan belum bisa mengontrol saat mau buang air kecil
Foto: mirror
Anak tidur pulas dan belum bisa mengontrol saat mau buang air kecil

REPUBLIKA.CO.ID, Mengompol adalah hal yang biasa terjadi pada anak usia pra sekolah. Mereka biasanya ada yang belum bisa mengontrol rasa ingin buang air kecil dan buang air besar.

Tapi faktanya, tidak sedikit anak yang sudah sekolah pun masih mengompol. Ada anak usia sembilan tahun bahkan lebih, masih juga mengompol. Apa penyebabnya? Kapan kondisi tersebut mengkhawatirkan? Bagaimana mengatasinya?

Chinnaiah Yemula, seorang konsultan dokter anak dan pakar mengenai ompol (nocturnal enuresis) mengatakan anak-anak sampai usia lima tahun kandung kemihnya belum matang. Sehingga, hal yang normal jika anak seusia itu masih mengompol. Tapi jika ada yang memengaruhi dibalik itu, maka penyebabnya yang harus diperhatikan.

“Ini terutama karena kehidupan sosial anak-anak berubah saat berusia enam atau tujuh tahun. Misalnya ketika mereka diundang untuk menginap atau dalam perjalanan di malam hari. Inilah yang akhirnya dikhawatirkan orang tua,”  ujarnya seperti dilansir dari laman Mirror, Kamis (11/2).

Lalu kemana kita harus minta pertolongan? Menurut Brenda Cheer, seorang pengawas spesialis perawat dokter anak yang bekerja untuk ERIC, mengatakan sebagai tahap awal, datangilah dokter umum. “Seorang dokter harus tahu bagian mana yang mengatasi masalah ompol.Biasanya sekolah perawat atau pelayanan pengawasan dokter anak,”  ujarnya. 

Selain periksa ke dokter, Anda juga bisa mengecek apakah anak Anda konstipasi atau tidak? Karena ini berkaitan dengan ompol. Brenda mengatakan sekitar tiga orang anak menderita konstipasi pada beberapa saat. Jika perutnya penuh, ia dapat menekan kandung kemihnya. “Kunjungan ke kamar mandi normalnya antara tiga kali dalam sehari, atau empat kali seminggu. Kandung kemih yang sehat dan perut dapat menjadi kunci menghentikan ompol,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement