Jumat 05 Feb 2016 07:59 WIB

Tak Bisa Tidur? Salahkan Pada Sosial Media!

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Berbagai aplikasi sosial media di ponsel
Foto: flickr
Berbagai aplikasi sosial media di ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, Ingin tidur lebih mudah? Maka, jauhkan perangkat pintar Anda dari jangkauan sesering mungkin. Remaja yang menghabiskan banyak waktu untuk bermain sosial media lebih besar berisiko mengalami gangguan tidur.

Menurut penelitian yang dipublikasi Preventive Medicine, remaja yang lebih sering beraktivitas di luar ruangan dan menjauhkan perangkat pintar dari jangkauan akan lebih mudah untuk tidur. Penelitian tersebut dilakukan kepada 1.788 orang dengan rentang usia 19 hingga 22 tahun.

Mereka diminta untuk mengisi kuisoner untuk mengetahui penggunaan media sosial dan dikaitkan dengan sistem pengukuran untuk menilai gangguan tidur. Kuisoner yang mesti diisi seputar pertanyaan tentang penggunaan 11 situs media sosial yang paling populer, seperti Facebook, YouTube, Twitter, Google Plus, Instagram, Snapchat, Reddit, Tumblr, Pinterest, Vine dan LinkedIn.

"Ini adalah salah satu dari potongan pertama dari bukti bahwa penggunaan media sosial benar-benar dapat mempengaruhi tidur Anda," kata pemimpin penulis Jessica C Levenson, peneliti pascadoktoral di University of Pittsburgh dikurip dari Indianexpress, Jumat (5/2).

Hasil yang didapatkan, rata-rata peserta menggunakan media sosial selama 61 menit perhari dan mengunjungi media sosial sebanyak 30 kali per minggu. Dengan begitu, sebnayak 30 persen dari mereka memiliki tingkat ganguan tidur yang tinggi.

Peserta yang paling sering memeriksa media sosial sepanjang minggu memiliki tiga kali lipat kemungkinan gangguan tidur dibandingkan yang lain. Sedangkan peserta yang paling banyak mengunjungi media sosial sepanjang hari memiliki dua kali lebih besar gangguan tidur.

"Ini juga mungkin bahwa kedua hipotesis ini benar. Kesulitan tidur dapat menyebabkan peningkatan penggunaan media sosial, yang pada gilirannya menyebabkan lebih banyak masalah tidur," kata penulis senior Brian A Primack, Direktur Pitt’s Center for Research on Media, Technology and Health.

Melihat hasil dari penelitian tersebut, peneliti menganjurkan dokter mempertimbangkan untuk memberi saran kepada pasien dewasa muda untuk mengkaitkan antara gangguan tidur dan penggunaan media sosial. Bukan justru menggunakan media sosial untuk mengisi waktu ketika tidak bisa tidur.

Permasalahan pengaruh media sosial bisa jadi dikarenakan melibatkan waktu interaksi layar dengan mata. Sehingga timbul rangsangan yang merugikan waktu tidur manusia.

(baca: Ada Apa di Balik Perut yang Membuncit?)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement