REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pria warga Melbourne, Australia, ingin menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatannya. Karena itu ia rela dan berjanji untuk tidak makan apapun kecuali kentang selama setahun.
Dan, bagaimana hasilnya?
Menurut laman Foxnews, Kamis (4/2), dia mampu menurunkan berat badannya sebanyak 22 pound atau sekitar 10 kilogram dari 332-pound atau sekitar 150 kilogram.
“Saya ingin mengubah cara saya berfikir tentang makanan. Jadi ini tidak benar-benar mengontrol hidup Saya. Makanan adalah bahan bakar,” ujar Andrew Taylor.
Pria berusia 36 tahun ini mendokumentasikan pengalamannya yang dia sebut “Spud Fit,” di media sosial.
Ayah satu anak ini membiarkan dirinya menggunakan saus dan bumbu untuk meningkatkan diet kentang ini. Dia tidak menggunakan minyak, dan memungkinkan dirinya untuk makan sebanyak yang ia ingin untuk menghindari kelaparan.
"Saya menikmati, banyak kejutan. Saya merasa luar biasa. Benar-benar bagus. Saya ingin melakukannya lebih banyak, Saya penuh dengan energi," ujarnya.
(baca: Pelaku Diet tak Boleh Turun Lebih dari 2 Kg dalam Sepekan)
Taylor telah melakukan tes darah yang diambil enam hari menuju tantangan tersebut. Dan dia mengklaim bahwa hasilnya baik.
Ahli medis namun tidak setuju dengan diet model ini. Diet hanya makan kentang tidak baik jika dilakukan dalam waktu lama karena meningkatkan risiko kanker usus.
"Tidak ada satupun makanan yang memberikan Anda semua nutrisi yang Anda butuhkan untuk mendukung tubuh Anda," ujar Dr. Joanna McMillan, seorang juru bicara Diabetes Australia.
Menurutnya pria tersebut memang akan mendapatkan cukup karbohidrat tapi tidak ada lemak dan protein atau nutrisi. Zat besi, seng, kalsium, iodine, lemak omega-3, antioksidan dan beberapa vitamin dalam tubuhnya akan rendah. "Dia akan alami kekurangan zat besi bahkan berpotensi kekurangan Vitamin C. Dia tidak mendapatkan cukup serat yang mudah larut kecuali dia makan kulit kentang, sehingga ia mungkin menjadi rentan terhadap konstipasi atau sembelit dan mungkin hemoroid," jelasnya.
Tapi ternyata Andrew Taylor, pria pelaku diet itu tidak setuju, dia mengklaim telah melakukan penelitian dan menjalani diet dengan persetujuan dokter nya yang memenuhi syarat ahli diet.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
